“Jadi ‘kan kita ke Bu Salam?” tanya Lia.
Rara lalu meminta persetujuan Ibunya.
“Tapi ini sudah sore.”
“Justru Bu Salam ada di rumah saat sore hari. Kalau siang kan sibuk di sawah,” protes Rara. Lia yang di depan Rara setuju dengan apa yang disampaikan Rara.
Ibu Rara juga tidak tega melarang mereka. Apalagi Rara sudah menyelesaikan seluruh tugasnya di rumah.
“Ya, sudah. Tapi hati-hati, ya. Jangan lama-lama di rumah Bu Salam. Kalau sudah dapat mangganya langsung pulang. Dan, ingat, hati-hati di jalan,” kata Ibu Rara menasihati mereka.
“Baik, Bu!” jawab Lia dan Rara dengan senang hati.
Mereka langsung berangkat yang kira-kira menempuh perjalanan sekitar 10 menit dari rumah Rara.
Dalam perjalana, Lia mengajak Rara bermain. “Ra, kejar Lia, yuk! He-he-he!”
Rara menyetujui dan langsung mengejar Lia yang larinya sangat kencang. Kebetulan mereka melalui jalan raya yang memang terlihat sepi. Belum banyak kendaraan yang lewat. Hanya motor dan sepeda yang sering melintas di jalan tersebut.
Rara kewalahan mengejar Lia berhenti sejenak.