Mohon tunggu...
Iin Andini
Iin Andini Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Guru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku Tersemat pada Lelaki yang Mencari Jati Diri

27 Desember 2022   22:20 Diperbarui: 27 Desember 2022   22:22 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir lima tahun aku berada di sini, Negeri Gajah Putih. Aku menikmati hidupku dengan membantu para dokter menangani berbagai pasien-pasien yang akan melakukan operasi bedah plastik di beberapa klinik estetika. Berkat pengalamanku, sudah hampir tiga bulan aku bergabung di Yanhee Hospital, membantu Suhree mengurusi berkas-berkas pasien yang akan melakukan operasi ganti kelamin serta membantu dokter dr. Greenchart saat melakukan operasi.

Menggunakan seragam putih kebanggaanku, cap berwarna putih di kepala, dan name tag di sisi kanan seragamku. Aku setiap hari harus bertemu dengan para lelaki dan perempuan yang ingin menemukan jati diri mereka sesungguhnya. Sampai akhirnya, aku tak punya waktu untuk mencari cinta yang mampu menghapus jejak Mas Yanto di hatiku. Beragam celoteh yang muncul bersama ibu, bapak, adik-adik, serta teman-teman kuliahku lewat telepon menanyakan jodohku. Aku hanya bisa membalasnya dengan candaan. Aku merindukan mereka.

***

Aku memperhatikan data-data setiap pasien yang sudah berada dalam daftar tunggu. Kuperhatikan identitas mereka satu per satu yang kebanyakan berasal dari Malaysia dan Indonesia. Jika pada klinik estetika tempat aku bekerja sebelumnya, aku hanya membantu dokter menangani mereka yang akan menjalani operasi hidung, payudara, dan abdominoplasti, kali ini aku benar-benar membantu dr. Greenchart menangani laki-laki dan perempuan yang benar-benar ingin mengubah jati dirinya secara utuh.

Dari foto mereka, perempuan dan laki-laki yang akan melakukan operasi memiliki penampilan yang lumayan menarik. Selama bekerja di klinik estetika, aku kadang berpikir alasan mereka harus melakukan operasi dengan merasakan berbagai kesakitan fisik maupun mental. Gadis-gadis cantik yang terlihat sempurna, terus mencari kekurangan pada dirinya.

Kuperhatikan wajahku yang berbayang di monitor komputer. Hidungku kini terlihat simetris. Ya, dulu aku juga melakukan operasi hidung karena Mas Yanto. Selama berada di Bangkok, berbagai perawatan sudah kulakukan hanya karena rasa benciku pada Mas Yanto.

"Santi, silakan periksa data Marcel Dwi Antoro. Siang ini akan bertemu dengan Mr. Suhree," kata Cleo mengangetkanku.

"Oh, baik!" jawabku. Mendengar namanya aku yakin pasti orang Indonesia.  Aku langsung mencari data yang dimaksud. Kuperhatikan beberapa nama lelaki dan aku terhenti pada nama yang dimaksud Cleo, yaitu Marcel Dwi Antoro. Marcel memiliki rambut lurus panjang, bibir imut seperti artis-artis Korea, dengan senyuman yang manis. Dia sudah melakukan beberapa kali terapi hormon. Sudah pantas menjadi wanita sejati. Namun, akan lebih pantas lagi kalau dia menjadi lelaki sejati dan menjadi pacarku he-he-he. Gumanku dalam hati sambil senyum-senyum.

Sekitar pukul 2 siang, terlihat seorang gadis berjalan dengan anggunnya menggunakan celana panjang dan rambut panjang yang dibiarkan tergerai. Wajahnya yang manis dengan kulit sawo matang meyakinkanku dia adalah Marcel, didampingi staf khusus dari tempat kami yang akan membantunya berkomunikasi nantinya. Selain itu, ada gadis muda yang terlihat menemaninya. Aku menerka, mungkin itu adalah adiknya.

Aku langsung menyambut mereka. Marcel memperkenalkan diri dengan nama Marcelia menggunakan bahasa Inggris. Aku tersenyum dan memperkenalkan diri bahwa aku orang Indonesia asli. Marcel kaget dan tertawa dengan manisnya. Sementara itu, gadis muda di sebelah Marcel terlihat semringah. Percakapan kami berawal dari situ. Aku mengantarnya ke ruangan Suhree.

"Perkenalkan, aku Sheila, adik Marcelia," kata gadis muda itu menyodorkan tangan kanannya dan aku pun membalasnya. Sesampai di depan ruang Suhree, kupersilakan mereka masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun