Akhirnya, satu keluarga itu kembali ceria menyantap makanannya tanpa beban. Ratna begitu bersemangat tentang cita-citanya. Kedua orang tuanya bangga akan cita-cita Ratna. Hanya doa yang dapat mereka ucapkan dalam hati. Walaupun berat jika Ratna harus berpacaran dengan Henra.
     "Ingat, kamu harus bertanggung jawab atas segala pilihanmu. Semua hal yang dilakukan pasti ada risikonya," pesan ibu kepada Ratna. Ratna mengiyakan ucapan ibunya dan berjanji akan kuliah dengan benar. Ratna akan bertanggung jawab dengan semua pilihannya. Ratna pun masuk ke kamar dan memberi tahu Henra berita bahagia ini.
                                                                    ***
    Ratna masih di depan laptop menatap skripsi yang harus direvisi sebelum wisuda. Ratna merasa bahagia atas cita-citanya lima tahun yang lalu untuk menjadi Sarjana Ekonomi. Walaupun Ratna tidak bisa menyelesaikan lebih cepat seperti teman-temannya, dia bangga bisa mempertanggungjawabkan semua pilihannya. Dia membayangkan wajah bapak dan ibunya bangga berfoto bersama Ratna menggunakan toga. Dia pun ingin berjumpa dengan Rahmat yang telah membantu biaya kuliahnya.
   "Mama....," tiba-tiba Ratna dikagetkan oleh Rara. Ratna langsung memeluk Rara.
   "Kamu udah bangun sayang?"
   "Udah, Ma!" Ratna tersenyum melihat Rara yang kini berusia 4 tahun. Rara yang mengajarinya untuk berjuang, bertanggung jawab, dan bersabar. Rara pula telah menyadarkan Ratna untuk menjadi lebih dewasa dan bijak. Ratna memeluk Rara sambil mengingat kejadian 5 tahun yang lalu. Tanpa terasa, air matanya menetes membasahi pipinya. Ratna pun buru-buru menyapu air matanya. Ratna tidak ingin membiarkan kenangan gelapnya melemahkan semangatnya untuk membesarkan Rara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H