Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benarkah Kenaikan PPN 12% Dibatalkan?

2 Januari 2025   18:37 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:05 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak Kebijakan PPN 12 Persen di Pasar Indonesia (Sumber: Igon Nusuki)

Contohnya, produk-produk elektronik, pakaian, dan barang-barang konsumsi lainnya cenderung mengalami lonjakan harga karena pelaku usaha harus menyesuaikan tarif pajak dalam struktur biaya mereka.

Sebaliknya, barang-barang yang bebas PPN tetap stabil, meskipun dalam beberapa kasus ditemukan upaya spekulatif untuk menaikkan harga akibat ketidaktahuan konsumen.

Kondisi pasar juga menunjukkan adanya disparitas harga antarwilayah. Di kota-kota besar, konsumen lebih cepat beradaptasi dengan perubahan harga karena akses informasi yang lebih baik.

Namun, di daerah terpencil, kurangnya sosialisasi menyebabkan ketidakpastian, baik di kalangan konsumen maupun pedagang. Hal ini menjadi tantangan yang harus segera diatasi oleh pemerintah melalui edukasi dan distribusi informasi yang lebih merata.

Pengalaman Konsumen dalam Berbelanja

Beberapa konsumen melaporkan adanya kenaikan harga pada barang-barang tertentu yang sebelumnya tidak dikenakan pajak, kalaupun tidak minimal imbasnya ialah pengurangan kualitas barang konsumsi jika tidak menaikan karga produk.

Misalnya, bahan bangunan seperti semen dan cat yang termasuk dalam kategori PPN mengalami kenaikan harga hingga 10-15 persen. Hal ini berdampak langsung pada sektor pembangunan rumah tangga dan usaha kecil yang mengandalkan bahan tersebut.

Selain itu, kebijakan PPN juga memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Barang-barang dengan harga premium semakin sulit dijangkau oleh kelas menengah ke bawah, sehingga mendorong mereka beralih ke produk alternatif yang lebih murah.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana kebijakan fiskal dapat mengubah preferensi konsumsi dan pola belanja masyarakat.

Dampak pada Pelaku Usaha

Di sisi pelaku usaha, kebijakan ini membawa tantangan besar. Para pengusaha harus melakukan penyesuaian harga dalam waktu singkat, yang tidak jarang mengganggu perencanaan keuangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun