Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Resolusi Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19

26 Desember 2020   09:09 Diperbarui: 1 Januari 2022   06:05 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resolusi (Foto: Hypescience)

Ibaratnya kita ingin mengendarai sebuah kendaraan, sebelum kita menyalakan mesinnya tentunya kita harus menetapkan tujuan terlebih dahulu mau ke mana kita akan pergi. 

Dengan adanya tujuan tersebut kita akan lebih mudah mengarahkan kendaraan itu untuk mencapai tempat yang ingin dituju. Tetapi sebaliknya jika kita tidak menetapkan tujuannya di awal, maka kita akan kebingungan sendiri pada saat di tengah jalan karena tidak tahu ke mana arah yang akan dituju.

Atau semisal di sebuah pertandingan sepak bola, tentunya setiap pemain sudah mengetahui terlebih dahulu ke mana arah bola yang harus ia tendang dan tujuan akhirnya tentunya adalah menciptakan gol ke gawang lawan. 

Bayangkan kalau orang bermain bola tetapi tidak ada gawangnya sehingga para pemainnya akan merasa kebingungan di tengah lapangan, apa yang harus mereka lakukan.

Demikian pula dengan sebuah resolusi tahun baru, dia lah yang akan menjadi target untuk kita raih. Dia pula lah yang akan menjadi penyemangat hidup kita untuk selalu bekerja giat untuk mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan di awal tahun. Caranya? 

Pikiran kita dengan sendirinya akan mencari jalan bagaimana untuk bisa sampai ke tujuan tersebut. Memang tidak semuanya mudah bahkan mungkin banyak resolusi yang sudah dibuat tidak tercapai, tetapi minimal kita sudah melakukannya dan semakin sering kita melakukannya maka nantinya akan lebih mudah untuk mencapainya.

Sama halnya dengan orang yang baru pertama kali disuruh menulis. Satu halaman pun bagi dia amat sulit mungkin akan memakan waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya. 

Bandingkan dengan orang-orang yang sudah terbiasa menulis, kalau hanya menulis satu halaman mungkin hanya perlu waktu 10 menit saja karena dia sudah terbiasa merangkaikan kata demi kata. Ada peribahasa mengatakan, “Alah bisa karena biasa”.

Dokumentasi Iffat Mochtar
Dokumentasi Iffat Mochtar

Berbahagialah orang-orang yang bisa mengetahui apa tujuan hidupnya, bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut, dan kapan perkiraan tujuan tersebut akan bisa dicapai

Memang tidak banyak orang yang peduli dengan tujuan hidupnya, bahkan banyak sekali yang memiliki prinsip hidup hanya mengikuti seperti aliran air yang mengalir, biarkanlah mau dibawa ke mana karena hidup ini adalah sebuah takdir yang sudah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa yang tidak bisa diubah lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun