Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Resolusi Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19

26 Desember 2020   09:09 Diperbarui: 1 Januari 2022   06:05 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resolusi (Foto: Hypescience)

Pengertian resolusi memiliki banyak makna, tetapi di sini saya hanya ingin membatasi pengertian “Resolusi Tahun Baru” saja.

Resolusi tahun baru adalah sebuah keputusan atau ketetapan yang dibuat untuk menjadi tujuan atau target yang ingin dicapai yang biasanya dibuat pada awal tahun baru.

Namun bagi saya pribadi, resolusi tahun baru merupakan sebuah permainan yang kita buat sendiri dan kita nikmati sendiri permainannya. Mengapa dikatakan sebuah permainan?

Kita kadang kala tidak sadar bahwa di dunia ini selalu ada bentuk-bentuk fisik yang bisa dilihat oleh mata dan diraba oleh tangan kita, namun ada juga yang bersifat imajiner yang tidak terlihat oleh mata tetapi bisa dirasakan. 

Nah, resolusi yang kita buat pada awal tahun ini adalah permainan pikiran yang bersifat imajiner, tetapi dapat menggerakkan semangat dan upaya kita untuk meraihnya. Inilah yang dinamakan permainan pikiran.

Saya menyebutnya sebagai permainan pikiran karena setiap akhir tahun bagi orang-orang yang sudah menuliskan resolusinya pada awal tahun. Mereka akan begitu bersemangat untuk melihat kembali resolusi apa saja yang sudah dibuatnya dan apakah ada yang sudah tercapai atau yang belum tercapai. 

Inilah yang membuat kita merasa sangat gembira dan bersyukur dengan apa yang sudah dicapai dan mengevaluasi kembali resolusi-resolusi yang belum tercapai bahkan melakukan introspeksi terhadap diri kita sendiri. 

Mengapa resolusi yang sudah dibuat tersebut tidak tercapai, apa yang menjadi penyebabnya atau adakah kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan sehingga ke depannya kita tahu apa yang harus diperbaiki.

Di samping itu kita juga akan lebih bersemangat lagi pada saat menetapkan resolusi-resolusi baru untuk tahun berikutnya. Paling tidak kita akan membayangkan betapa bahagianya kita pada saat tujuan yang sudah ditetapkan tersebut tercapai. Rasanya pasti akan berbunga-bunga bukan? 

Sebagai contoh, kita sudah membuat resolusi pada awal tahun untuk jalan-jalan ke Eropa pada bulan Agustus, ternyata kemudian kesampaian juga walaupun dilakukan di bulan Oktober. Apakah hal ini tidak membuat kita bahagia? 

Coba bayangkan kalau kita tidak menetapkan tujuan tersebut sebelumnya, walaupun pergi ke Eropa tetapi kita akan menganggapnya sebagai sesuatu hal yang kebetulan saja walaupun bahagia, tetapi tidak sebahagia jika kita sudah menulis resolusi kita di awal tahun. Ini yang dinamakan dream comes true.

Sebegitu pentingkah resolusi tahun baru tersebut dibuat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun