Pendidikan agama dapat mengambil peran dalam mengajarkan nilai nilai pluralisme di sekolah. Untuk mencegah penyebaran paham-paham radikal, pendidikan agama harus diarahkan pada pembentukan pemahaman agama yang moderat, toleran, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Pemahaman agama yang moderat maksudnya adalah pemahaman agama yang terbuka pada perbedaan, tidak ekstrem dan tidak sempit. Pendidikan agama yang berkualitas akan menanamkan nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati antarumat beragama, serta kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan secara damai. Selain itu, pendidikan agama juga harus mengajarkan pentingnya berdialog dengan pemeluk agama lain, sehingga dapat tercipta saling pengertian dan menghormati.
Di era yang serba digital dengan kemudahan memperoleh informasi, keterampilan literasi digital menjadi hal yang sangat penting dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menemukan 2.670 konten digital yang terindikasi menyebarkan propaganda radikalisme dan terorisme sepanjang 2023. Berdasarkan hal tersebut pelajar perlu dilatih untuk berpikir kritis dan selektif dalam menyaring informasi yang mereka dapatkan. Kemampuan untuk membedakan antara fakta dan opini, serta mengenali tanda-tanda berita bohong atau propaganda, akan sangat membantu mereka dalam menghindari pengaruh negatif, termasuk paham-paham radikal. Pelajar yang memiliki literasi digital yang baik akan lebih mampu mengambil keputusan yang bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.
Selain itu, pembentukan karakter yang kuat akan membantu pelajar memiliki ketahanan diri terhadap pengaruh negatif. Dengan karakter yang kuat, pelajar akan memiliki pondasi yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. Ketahanan diri yang baik akan membantu mereka untuk berpikir kritis, membedakan mana yang benar dan salah, serta tidak mudah terpengaruh oleh propaganda radikal.
Sekolah, sebagai lembaga pendidikan, memiliki peran yang sangat krusial dalam membentuk karakter siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif dan inklusif akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap siswa, sehingga mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal. Sekolah harus menjadi tempat di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima apa adanya. Dengan menciptakan lingkungan yang beragam dan toleran, sekolah dapat mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan, baik itu perbedaan agama, suku, budaya, maupun pandangan. Pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan, seperti toleransi, empati, dan kerjasama, akan membantu siswa untuk membangun relasi sosial yang positif dan menolak segala bentuk diskriminasi.
Dengan menjadikan pendidikan sebagai benteng pertahanan pertama, kita dapat mencegah penyebaran paham-paham radikal yang dapat memecah belah masyarakat. Pendidikan yang berkualitas dan komprehensif akan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan, termasuk ancaman radikalisme. Selain itu, pendidikan juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat persatuan bangsa. pendidikan karakter juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan menanamkan nilai-nilai moral dan etika sejak dini, kita dapat membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap sesama. Pendidikan karakter akan membantu siswa untuk memahami pentingnya hidup berdampingan dengan perbedaan, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang mengatasnamakan agama atau ideologi tertentu.
Untuk mewujudkan tujuan menciptakan generasi muda yang kuat dan toleran, dibutuhkan kolaborasi yang erat dari berbagai pihak. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, berperan sentral dalam membentuk karakter siswa melalui contoh dan pengajaran nilai-nilai luhur. Orang tua juga memiliki peran krusial dalam mendampingi anak di rumah. Dukungan pemerintah dalam hal anggaran dan kebijakan pendidikan yang inklusif sangat diperlukan, terutama di daerah yang rentan terhadap radikalisme. Terakhir, peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan bebas dari diskriminasi sangat penting. Dengan sinergi yang solid, kita dapat membangun generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang aman, damai, dan sejahtera
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI