Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Coaching, Perlukah bagi Seorang Guru?

8 Oktober 2024   21:57 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan Coaching menurut Grant didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, di mana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.

Pengalaman Praktik Coaching dalam tugas ruang kolaborasi Calon guru Penggerak angkatan 11 yang saya lakukan bersama rekan CGP ibu Meta Yaslina dari SMK Negeri 3 Karang baru, memberikan saya  pemahaman bagaimana seharusnya proses coaching yang baik. Begitu juga tugas kelompok Demonstrasi kontekstual memberikan pengalaman belajar yang sangat luar biasa membantu penguatan pemahaman tentang coaching dan supervisi akademik.

Kelompok tugas Demonstrasi Kontekstual yang terdiri dari ibu Sri Wahyuni, S. Pd guru TK Negeri 2 Rantau, Rahmanely Syahfitri TK Pembina Rantau dan saya sendiri Latifah, S. Pd., M. Pd, guru SD Negeri Alur Manis ternyata membawa cerita berbeda yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.  Proses rekaman yang berlangsung selama lebih kurang 5 jam, dimulai dari jam 3 sore hingga pukul 10 malam menyisakan cerita senang, bahagia , terkesan dan mistis.

Awalnya tidak ada yang aneh saat proses syuting yang kami laksanakan di TK Pembina Rantau, Namun hasil video rekaman menunjukkan ada makhluk lain yang ikut dalam proses pembuatan video terkhusus video milik saya. 

Tetapi saya dan kawan-kawan telah berusaha secara maksimal melaksanakan proses praktik observasi suvervisi akademik dan antusias untuk mengumpulkan tugas tepat waktu. Perihal yang paling penting adalah, proses ini semakin menguatkan pemahaman saya tentang, konsep, kompetensi inti, dan alur  coaching. Dengan keterampilan coaching yang baik , seorang pendidik dapat menumbuhkan kesadaran diri dan memaksimalkan potensi peserta didik.

Perasaan saya sangat lega, banyak hal-hal baik yang saya dapat setelah Praktik coaching, diantaranya menambah pemahaman saya tentang  modul 2.3 sehingga saya memahami konsep dasar coaching. Praktik coaching membuat saya semakin memahami bahwa seorang coach harus bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan berbobot, karena pertanyaan yang berbobot dapat memaksimalkan potensi coachee. 

Coach tidak boleh berasumsi atas perkataan dan tindakan coachee. Coach bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bantuan alur Tirta agar pertanyaan tetap fokus dan tidak melebar kemana-mana serta mencapai tujuannya. Adapun alur tirta tersebut adalah 1) tujuan 2) Identifikasi masalah 3) Tanggung jawab. Saya juga menyadari kehadiran penuh seorang coach memberikan dukungan moral kepada coachee, sehingga coachee merasa didengarkan dan dihargai karena coach telah menunjukkan respon positif baik dengan kata-kata maupun gesture tubuh.

Mendengar dengan RASA adalah cara yang tepat untuk menunjukkan respon positif terhadap coachee. RASA adalah singkatan dari: Recieve, Apreciate,  Summarize, dan Ask. 1.) Receive: "Perhatikan pembicara dengan sepenuh hati, tangkap setiap pesan dan identifikasi kata kunci yang penting." 2) Appreciate: "Tunjukkan bahwa coach mendengarkan dengan respons verbal atau non-verbal seperti anggukan, 'hmm', atau 'iya'." 3) Summarize: "Rangkum inti dari pesan yang disampaikan, gunakan kata kunci untuk menyusun kembali pemahamannya, misalnya dengan mengatakan, 'Jadi..." Ask: "Ajukan pertanyaan terbuka untuk menggali lebih dalam dan memperjelas maksud coachee."

Dalam Praktik Coaching Saya juga mulai menerapkan 3 prinsip coahing yaitu, 1) kemitraan, 2) Proses kreatif 3) Memaksimalkan potensi. Sebagai seorang pendidik, keterampilan coaching memainkan peran penting dalam menumbuhkan kesadaran diri peserta didik, membantu mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, serta memaksimalkan potensi yang ada dalam diri mereka. Melalui coaching, guru dapat merencanakan dan menyesuaikan pembelajaran yang tepat berdasarkan kebutuhan unik peserta didik, yang diwujudkan melalui pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan konteks Kurikulum Merdeka.

Pendekatan among (menuntun) menjadi bagian penting dalam coaching, di mana guru berperan sebagai penuntun yang membantu peserta didik mengembangkan kompetensi sosial dan emosional mereka. Lebih dari itu, praktik coaching juga dapat membantu peserta didik mengelola emosi negatif menjadi energi positif, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih mendukung dan produktif bagi perkembangan mereka.

Namun demikian Saya merasa  dalam keterampilan coaching yang saya miliki masih ada area yang perlu diperbaiki dan dikembangkan  lebih lanjut, terutama dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan yang muncul seharusnya lebih terlihat luwes dan alami sehingga tidak terkesan sedang mendikte, agar Coache terasa lebih nyaman dalam menyampaikan masalah dan unek-uneknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun