Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Coaching, Perlukah bagi Seorang Guru?

8 Oktober 2024   21:57 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koneksi antar Modul 2.3 Keterampilan Coaching

CGP angkatan 11: Latifah, S. Pd., M. Pd

"Perlukah keterampilan coaching bagi seorang guru? "

Inilah pertanyaan yang muncul di benak saya setelah melihat salah satu modul pendidikan guru penggerak angkatan 11 modul 2.3 tentang keterampilan coaching.  

"Apa ya hubungannya coaching dengan seorang guru? "

Ternyata menjadi seorang guru tidak sesederhana yang terlihat atau dibayangkan oleh banyak orang. Guru tidak hanya sebagai pengajar yang mentransferkan ilmu pengetahuan saja, tetapi untuk menjadi seorang guru, dibutuhkan jiwa yang besar, hati yang kuat, rasa sayang yang tinggi, rasa empati serta memiliki berbagai kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Salah satunya adalah; keterampilan coaching.

"Apa itu coaching?"

 Istilah coaching berasal dari kata "coach" Yang artinya pelatih. Coaching dapat diartikan sebagai pelatihan atau pendampingan oleh seorang coach secara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Keterampilan Coaching sangat dibutuhkan bagi seorang pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) peserta didik untuk mencapai keselamatan serta kebahagiaan sebagai anggota masyarakat  (Ki Hajar Dewantara). 

Pengalaman belajar pada modul 2.3 tentang coaching merupakan pengalaman baru yang saya peroleh. Sebagai seorang guru tentu saya selalu melakukan komunikasi dengan peserta didik. Tetapi saya merasa komunikasi yang saya bangun selama ini belum mengarah pada konsep dasar coaching. Komunikasi yang di lakukan mungkin masih sebatas konseling mentoring, trainer, sementara area coaching sama sekali belum tersentuh.

Awalnya saya mengira Coaching itu sama dengan mentoring ternyata anggapan saya salah. Coaching memiliki konsep yang berbeda dengan mentoring. Mentoring Menurut Anderson dan Shannon (1998) adalah sebuah proses alami di mana seseorang yang lebih banyak memiliki kemampuan dan pengalaman melayani sebagai peran model, guru, sponsor, pendorong, konsultan dan teman kepada seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman masih sedikit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun