Pendidikan non-formal menawarkan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh pendidikan formal. Program-program ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, baik dalam hal waktu maupun materi pelajaran. Ini memungkinkan individu yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal karena keterbatasan waktu atau biaya untuk tetap mendapatkan pendidikan yang relevan.
2. Pengembangan Keterampilan Praktis
Salah satu keunggulan utama pendidikan non-formal adalah fokusnya pada keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja. Misalnya, kursus menjahit, pelatihan komputer, atau kelas bahasa asing. Keterampilan ini sering kali menjadi kunci untuk meningkatkan peluang kerja dan meningkatkan taraf hidup.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Pendidikan non-formal berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat. Program-program seperti pelatihan kepemimpinan, kesehatan masyarakat, dan kewirausahaan membantu individu dan komunitas untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya. Ini, pada gilirannya, dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Pembelajaran Sepanjang Hayat
Pendidikan non-formal mendukung konsep pembelajaran sepanjang hayat, di mana individu terus belajar dan berkembang sepanjang hidup mereka. Ini sangat penting dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, di mana keterampilan dan pengetahuan baru selalu dibutuhkan.
Peran Pendidikan Non-Formal dalam Pembangunan Berkelanjutan
Pendidikan non-formal memainkan peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan memberikan akses pendidikan kepada semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang terpinggirkan, pendidikan non-formal membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Selain itu, program-program pendidikan non-formal yang fokus pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan dapat meningkatkan kesadaran dan tindakan untuk menjaga planet ini.
Saya adalah salah satu orang yang pernah mengenyam pendidikan non formal bidang jahit menjahit. Jika disekolah kejuruan mungkin hitungan ahli dalam membuat pola, memotong kain menjahit dan memecah mode butuh waktu hitungan tahun, berbeda dengan saya yang waktu itu cukup kursus tiga bulan sudah bisa langsung praktek membuat pola, memecah mode, menggunting bahan, dan menjahit.
Meskipun waktu pencapaian setiap individu bersifat relatif, umumnya mengikuti kursus memungkinkan seseorang untuk memperoleh keterampilan dengan lebih cepat dibandingkan dengan belajar di pendidikan formal. Hal ini juga berlaku untuk berbagai pelatihan lainnya. Mengapa demikian? Karena kursus biasanya berfokus hanya pada kebutuhan spesifik, sehingga pencapaian dapat diraih lebih cepat. Sebaliknya, pendidikan formal mencakup berbagai mata pelajaran yang harus dipelajari, yang dapat mengurangi fokus dan membuat proses belajar menjadi kurang mendalam.