Mohon tunggu...
Idrus Cerpen
Idrus Cerpen Mohon Tunggu... -

I' PEN (Idrus Cerpen) . Penulis Pria. yang lebih dikenal dengan Penulis yang bertema perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karena Trauma

22 September 2014   21:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:55 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

disaat umurku masih tujuh tahun. disaat itu pula. pertama kali aku melihat bapakku menampar wajah ibuku. dan hari-hari berikutnya aku sering melihat ibuku bertengkar dengan bapakku. berawal dari perang mulut. dengan kata-kata yang kasar. sampai berakhir bapakku memukul ibuku dengan kasar pula.

waktu kejadian itu. aku masih belum mengerti apa permasalahannya hingga kedua orangtuaku berkelahi.

ketika aku sudah ber-umur dua belas. aku mulai sadar. dan mulai tahu. meskipun bapakku sedikit bersikap baik padaku. ternyata bapakku sudah menikah lagi dengan perempuan lain yang lebih muda dari ibuku.

karena ibuku sudah tidak bisa mempertahankan rumah tangganya. ibuku meminta cerai. setelah beberapa bulan kemudian. orangtuaku bercerai.

walaupun bapakku banyak harta. tapi aku tidak ingin ikut tinggal bersama bapakku. aku merasa lebih nyaman hidup bersama ibuku. ibuku sangat tulus mencintaiku. ibuku tidak pernah macam-macam. ibuku sangat rajin beribadah. dan karena pula . percerain orangtuaku terjadi. semua itu karena kesalahan bapakku yang gatel-main perempuan. yang sudah tidak punya perasaan pada perempuan yang selama ini sudah baik padanya.

dengan sikap bapakku itu. aku sudah tidak mencintai bapakku lagi. dan aku sangat membencinya. BENCI. SANGAT BENCIIIIIII...

------------

ibuku menjadi single parent. ibuku masih berkerja dijakarta. sedangkan aku. karena ibuku tidak bisa menjagaku terus menerus. aku pulang kampung. dan ikut tinggal bersama nenekku.

setiap bulan ibuku mengirim uang untuk sekolah dan kehidupanku dikampung. terkadang empat bulan sekali, ibuku pulang karena merindukanku.

selama pergaulan dikampung. baik disekolah maupun diluar sekolah. aku tidak suka dekat-dekat dengan pria. terutama pada pria seusia bapakku. aku bersikap cuex. munkin pria-pria yang ingin bicara atau mendekatiku. mereka akan bilang aku ini ' SOMBONG ATAU JUDES ' . padahal Mereka tidak tahu. masa lalu kehidupanku.

SMA -pun . aku dikenal Jutex, sombong . aku hanya bisa berteman dengan perempuan. itu pun hanya sedikit yang ingin berteman denganku. karena banyak juga yang menghindariku. aku yang pendiam dan sedikit agak kasar.

------------

aku sudah tidak percaya dengan tuhan. untuk mengerjakan perintahnya. beribadah sholat atau ibadah lainnya. karena aku melihat ibuku yang rajin ibadah. tapi entah kenapa tuhan memberikan suaminya seperti itu. mengapa ibuku mendapatkan keburukan. bukan kebaikan.

bukannya yang baik akan diperlakukan yang baik pula. tapi mengapa ibuku dapat diperlakukan seperti itu. dimana letak keadilan Tuhan .

nenekku yang baik hati. sering mengingatkanku untuk sholat. dan sering pula menceramahiku. tapi aku tetap tidak pernah mengikutinya.

aku salut dengan sikap nenekku. dia tidak marah padaku. dia tidak pernah membentakku, meskipun aku sering membantahnya. sering tidak mengikuti apa yang nenek katakan. nenekku masih bersikap lembut dan baik. dia hanya mengingatkanku saja. dan tidak bosan-bosannya pula merayuku untuk mengerjakan ibadah sholat. nenekku sangat sabar sekali. sifatnya hampir sama dengan ibuku. lembut dan penyayang.

meskipun aku bersikap jutex kasar. tapi aku masih baik pada perempuan. terutama pada ibu-ibu seumuran ibuku.

karena aku tahu penderitaan sebagai istri. aku selalu teringat dengan perlakuan bapakku terhadap ibuku. dan kejadian itu tidak pernah aku lupakan. selalu terbayang dan menghantui dipikiranku. disaat aku sedang menyendiri.

aku berjanji didalam hati. bila bapakku menghubungiku atau pun datang menghampiriku.aku tidak ingin menjawabnya, apalagi untuk melihatnya maupun memeluknya. tidak akan pernah aku lakukan.  AKU SANGAT MEMBENCINYA.

--------------

Karena aku anak satu-satunya. ibuku masih mampuh untuk membiayai melanjutkan sekolahku. aku kuliah dijakarta atas permintaan ibuku. aku sangat tidak tega untuk meninggalkan nenekku sendiri dikampung. nenekku sudah seperti ibuku sendiri. apalagi sebelum aku pergi kejakarta. aku melihat mata nenek berair dengan sendirinya dan memelukku dengan pelukan penuh kasih sayang. aku merasakannya. sangat nyaman sekali dipelukannya. benar-benar terasa hangat. setelah memelukku. nenekku tidak pernah melupakannya. nenekku tetap mengingatkanku. dan kali ini tidak hanya mengingatkanku untuk sholat tapi ada hal lain yang dia sampaikan padaku. dengan suara pelan terdengar ditelingaku. " ingat ya anakku sayang... jangan lupa sholat.. tidak semua pria itu seperti bapakmu.. "

itu kalimat terakhir meninggalkan nenekku. meninggalkan halaman kampung ibuku. aku sangat sedih sekali meninggalkannya. nenek tidak hanya menganggapku seperti cucu saja. tapi dia menganggapku seperti anaknya sendiri.

--------

saat kuliah dijakarta. aku masih dikenal oleh pria. kalau aku ini jutex. sombong . walaupun pria itu sopan menyapaku. aku tetap cuex. tidak memperdulikannya. aku hanya fokus belajar dan belajar. tidak pernah memikiran tentang pria. banyak juga pria yang ingin mendekatiku. tapi aku selalu menolak dan menjauhinya.

terkadang aku suka mengerjain pria yang terlihat playboy. salah satunya- berjanjian ketemuan. tapi aku tidak datang untuk menemuinya. setelah itu dia menanyakanku. tapi aku cuex. mendiamkan saja.

terkadang aku berkelahi dengan pria. bertengkar mulut maupun fisik. ya itu semua karena sifatku yang sombong dan kasar pada pria itu.

ditempat kuliahku. munkin aku dijuluki   perempuan yang aneh.

---------

sudah beberapa bulan dijakarta. ibuku sudah menikah lagi dengan pria sederhana tapi baik hati dan rajin beribadah.

ketika aku sedang merindukan nenekku. aku dapat kabar dari ibuku. nenek sedang sakit. dan nenekku ingin bicara denganku. ke-esokan harinya aku bersama ibuku pulang kampung.

dalam perjalanan pulang. aku bertanya-tanya didalam hatiku. ' nenek mau ngomongin apa ya.. sepertinya serius banget, munkin paling juga mau ceramahin aku lagi '

meskipun nenekku terus menerus ceramahin aku. tapi aku tidak merasa terganggu dan tidak pernah kesal atau pun marah pada nenek.

----------

setelah satu hari dirumah nenek.
nenek berbaring dan aku duduk disampingnya. dia terlihat serius mengingatkanku tentang beribadah sholat dan menceritakan tentang seorang muslimah yang baik. tidak hanya itu saja. disaat aku bertanya tentang ibuku. dia menceritakan sebagian tentang kehidupan ibuku dimasa muda-nya.

dari cerita nenekku. sebelum menikah. ibuku tidak seperti sekarang. dulu ibuku sangat jarang untuk beribadah sholat. bergaul bebas dengan gadis seumuran-nya. dengan berpakain sexy pula. ibuku pun tidak pernah menuruti apa kata nenekku maupun kakekku yang sudah tiada. ibuku terlihat gadis nakal dimasa mudanya.

orangtua ibuku. awalnya tidak pernah menyetujui pernikahan ibuku. karena menurut mereka pria yang menjadi suaminya itu. agamanya Nol besar. ya meskipun KTP-nya Islam, tapi suaminya tidak pernah melakukan ibadah sholat maupun ibadah yang lain.

karena ibuku tetap keras kepala dan memaksa orangtuanya sambil menangis. akhirnya tidak tega melihat anaknya menangis. nenekku dan kakekku menyetujui pernikahan-nya.

-----------

ibuku anak satu-satunya. karena itu, orangtuanya sangat mencintainya. nenekku dan kakekku tidak pernah marah pada ibuku. mereka sering berdoa untuk ibuku dan suaminya . agar ibuku dan suaminya mendapatkan hidayah untuk menuju jalan kebenaran, yaitu jalan Allah Swt.

dan setelah kurang lebih tiga tahun, setelah ibuku melahirkanku dan kakekku meninggal. ibuku mulai berubah. dengan perlahan-lahan dia melaksanakan ibadah sholat. dan sedikit demi sedikit bersikap baik pada orangtuanya. tapi suaminya masih tetap seperti yang dulu.

walaupun ibuku sering mengingatkannya untuk sholat. tapi suaminya begitu terlihat kesal hingga marah.

-----------

setelah nenekku bercerita tentang ibuku. dia mengingatkanku lagi. ' sayang.., sebelum nanti kamu menyesal. lebih cepat lebih baik. semua yang terjadi di dunia ini. itu semua atas kehendak Allah. dan Allah itu maha adil. sesuatu yang baik, akan dapat balasan yang baik pula. jika kamu menjadi muslimah yang baik. maka suatu saat nanti kamu akan mendapatkan kehidupan yang baik pula. tidak semua pria itu seperti bapakmu nak. banyak juga pria yang baik, pria yang sholeh. contohnya saja kakekmu itu. mengapa nenek mencintai kakekmu. itu semua nenek liat agamanya. bukan yang lain... '

itulah sebagian beberapa kalimat nenekku menceramahiku.

------------

lusanya. nenekku meninggal disaat  dia terbaring tertidur. sangat terasa sekali hatiku bersedih. nenekku yang begitu dekat denganku meninggalkanku. I love U Nenek.

hari-hari berikutnya. aku selalu merindukan nenek. hingga aku teringat dengan pesan nenek yang disampaikan padaku. setelah lama aku pikir-pikir ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh nenekku. dari situ-lah aku mencoba mempelajari menjadi seorang muslimah yang baik.

setelah beberapa bulan aku mempelajari-nya. aku teringat dengan kata-kata temanku. baik di tempat kuliahku maupun dimedia sosial.

perempuan yang tidak berhijab ada yang berkata ' kalau mau berhijab, hatinya dulu benerin.. , kan malu kalau sudah berhijab tapi kelakuannya tidak baik.. '

perempuan yang berhijab ada yang berkata ' kalau mau berhijab, ya berhijab aja dulu, nunggu hati benar dulu sih terlalu lama, kan sama saja malu donk. setelah ibadah sholat. tapi diluar masih berpakain sexy juga. auratnya keliatan. kan malu juga. '

setelah mempelajari tentang berhijab. aku pun mencoba dan berusaha untuk menjadi muslimah yang baik, dengan cara berpakaian hijab terlebih dahulu. karena dengan itu akan menjaga diriku dari apa yang dilarang oleh Allah Swt. dan akan selalu mengingatkanku tentang apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. bila aku melanggar. aku akan ingat / malu dengan hijabku. karena malu itu, aku akan kembali lagi kejalan Allah Swt.

ibadah sholat lima waktu, aku kerjakan. hingga ibadah yang lain pun aku coba untuk lakukan. salah satunya untuk bersedekah.

sikap pada pria pun. sudah mulai membaik. sudah tidak kasar seperti dulu lagi. hingga teman-teman kuliahku terkejut dengan perubahanku. tapi pergaulanku terbatasi dengan hijabku. tidak sembarang berteman bergaul dengan pria. dan aku tidak ingin pria menyentuhku. bila ada yang menyentuhku. aku sangat marah padanya. dan tidak ingin berteman lagi dengan pria itu. karena tujuan utamaku adalah apa yang dipesankan oleh nenekku. yaitu menjadi muslimah yang baik . baik dimata Allah Swt. menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

-------------

Alhamdulillah aku lulus kuliah dengan nilai yang baik. ada teman yang menawarkan pekerjaan padaku. sebagai guru di pesantren. aku yang ilmu agamanya masih belajar. tapi temanku ini percaya padaku. dengan bujukan dan penjelasan darinya. aku menerima pekerjaan itu sebagai guru bahasa inggris- SMP. yang lumayan cukup aku kuasai.

munkin ini pertanda dari Allah. meskipun gajinya kecil.tapi  aku mensyukurinya dan menerima pekerjaan ini. dengan menjadi guru dipesantren. ilmu agamaku menjadi semakin bertambah. dan aku pun mendapatkan teman-teman yang lebih rajin beribadah. hingga aku semakin semangat untuk
menjadi muslimah yang lebih baik lagi .

--------------

ibuku bertanya padaku ' Fitri, kamu kan sudah dewasa. sudah pantas untuk menikah. kapan kamu akan menikah ..? " .

memang benar apa kata ibuku. umurku sudah dewasa. memang sudah pantas untuk menikah. selama ini belum ada pria yang begitu dekat denganku.

karena aku sudah berniat untuk menikah. aku berdo'a . meminta pada Allah. Untuk memberikan jodoh yang baik untukku. seperti aku mencintai Allah Swt.

setelah beberapa minggu. sudah mulai terasa ada beberapa pria baik. yang sedang mendekatiku. yang sering berkomunikasi atau pun curhat padaku. saling bercerita, saling mengenal pribadi masing-masing.

---------------

dari teman-teman pria terdekatku. aku lebih memilih pria yang sederhana. pria yang rela berkorban untuk keluarganya atau orangtuanya. pria yang terlihat berkerja keras. dia pun tidak terlihat sebagai pria tampan. dia adalah Yusuf- seorang guru Agama (SD) dipesantrenku. meskipun gajinya lebih kecil dariku. tapi aku sangat menyukai pribadinya.

selain menjadi guru. dia pun berjualan buku agama. baik didalam pesantren maupun diluar pesantren. terkadang aku juga membeli bukunya.

karena aku menyukai pria itu. aku berdo'a lagi pada Allah. meminta pria itu adalah sebagai jodohku.

--------------

dua bulan kemudian. aku dan Mas Yusuf sudah saling mengenal lebih dekat. hingga akhir ceritaku- dia melamarku dan menikahiku. kami hidup sederhana berkecukupan dan bahagia.

dan kabar bapak kandungku. dia sedang sakit struk. dia tidak bisa berjalan. hanya bisa terbaring saja dikamar.

---------------

Dari cerita diatas kita bisa renungkan.

- tidak baik ketika orangtua bertengkar didepan anak-nya.

- bukan hanya harta saja yang akan membuat kita bahagia. ada hal lain yang membuat kita

bahagia. Yaitu dekat pada Allah Swt.

- mengingatkan untuk menjadi muslimah yang baik. tidak hanya dengan memaksa atau dengan  sikap yang kasar. tapi harus dengan kelembutan         kasih     sayang dan kesabaran. beserta  contoh nyata.

- semua karena kehendak Allah swt. Allah Maha adil dari segalanya. bila kita melakukan   sesuatu hal yang baik, yang dicintai Allah. maka balasannya pun akan mendapatkan sesuatu   yang baik dan didekatkan atau ditempatkan dengan sesuatu yang baik pula. baik itu berteman bergaul dengan orang lain atau pun suatu perkerjaan / atau pun sesuatu yang lain.

- menjadi muslimah yang baik. menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan Allah  Swt.

- Tidak baik memaksa orangtua untuk menyetujui sesuatu yang tidak disetujuinya. biarlah mengalir dan dengan sikap yang sopan atau sabar .  biarlah orangtua menyetujui dengan sendirinya. kita hanya berusaha tapi pula bukan memaksakan kehendak keinginan kita untuk terpenuhi.

- mencoba dan berusahalah semampuh kita untuk memperbaiki diri. InsyaAllah kita akan   mendapatkan hidayah dari Allah dan semangat menjalaninya. Semoga terjadi. Amin.

-------------------

Penulis
I'Pen (Idrus Cerpen)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun