Mohon tunggu...
Idrus Cerpen
Idrus Cerpen Mohon Tunggu... -

I' PEN (Idrus Cerpen) . Penulis Pria. yang lebih dikenal dengan Penulis yang bertema perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karena Trauma

22 September 2014   21:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:55 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dua bulan kemudian. aku dan Mas Yusuf sudah saling mengenal lebih dekat. hingga akhir ceritaku- dia melamarku dan menikahiku. kami hidup sederhana berkecukupan dan bahagia.

dan kabar bapak kandungku. dia sedang sakit struk. dia tidak bisa berjalan. hanya bisa terbaring saja dikamar.

---------------

Dari cerita diatas kita bisa renungkan.

- tidak baik ketika orangtua bertengkar didepan anak-nya.

- bukan hanya harta saja yang akan membuat kita bahagia. ada hal lain yang membuat kita

bahagia. Yaitu dekat pada Allah Swt.

- mengingatkan untuk menjadi muslimah yang baik. tidak hanya dengan memaksa atau dengan  sikap yang kasar. tapi harus dengan kelembutan         kasih     sayang dan kesabaran. beserta  contoh nyata.

- semua karena kehendak Allah swt. Allah Maha adil dari segalanya. bila kita melakukan   sesuatu hal yang baik, yang dicintai Allah. maka balasannya pun akan mendapatkan sesuatu   yang baik dan didekatkan atau ditempatkan dengan sesuatu yang baik pula. baik itu berteman bergaul dengan orang lain atau pun suatu perkerjaan / atau pun sesuatu yang lain.

- menjadi muslimah yang baik. menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan Allah  Swt.

- Tidak baik memaksa orangtua untuk menyetujui sesuatu yang tidak disetujuinya. biarlah mengalir dan dengan sikap yang sopan atau sabar .  biarlah orangtua menyetujui dengan sendirinya. kita hanya berusaha tapi pula bukan memaksakan kehendak keinginan kita untuk terpenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun