"Bukan seperti itu bang. Adit ini relawan kemanusiaan bang, sudah menjadi tugas Adit untuk membantu orang lain. Adit tau, acara pernikahan abang penting. Tapi membantu masyarakat yang terdampak akibat Tsunami juga penting bang. puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang perlu dibantu bang di sana. Adit belum tau dengan pasti situasi di sana, tapi dengan kehadiran relawan secara tidak langsung dapat memberikan energi semangat hidup untuk mereka. dan membuat mereka percaya, bahwa mereka tidak sendiri bang"
"Maafkan Adit ya bang." tambahku.
"Adit itu relawan kemanusiaan, kamu harusnya bangga punya adik seperti Adit. yang iklas membantu orang lain diatas kepentingan dirinya pribadi. restui dia Ngga, biar perjalanannya tidak terjadi apa -apa." ucap ibu terdengar di telepon
"Tenang, setelah tugas selesai Adit janji akan langsung pulang kok Ngga." tambah bapak
"Iya bang, setelah tugas selesai Adit pasti langsung pulang ke kampung kok." tambahku.
"Baiklah kalo begitu, kamu yang hati - hati yah. abang doakan semoga kamu baik - baik saja dan selalu diberikan kesehatan di sana." ucap bang Rangga.
"Terima kasih bang" ucapku.Â
"Kamu sudah di mana sekarang?" Tanya bang Rangga
"Ini kita msih di toll bang, mengarah ke Pandeglang, Banten"
"Hati - hati ya Dit" ucap ibu.
"Iya bu, pak dan bang Rangga. mungkin itu saja, wassalammuallahikum" ucapku.