"Iya, suer deh! Hahha" mamak yang ketawa sambil memeluk rika.
 "Rika sayang mamak!?"
 "Mamak juga sayang rika. Dah tidur! Udah tengah malem."Â
 "Iya mak."
 Akhirnya rika pun tertidur, dan di lihatnya wajah gadis kecil anak semata-wayangnya itu. Dengan warna kulit sawo matang kecokelat-cokelatan, dan lesung pipi yang selalu manis di pandangan. Nak! Cepatlah besar. Jadilah anak yang bisa membanggakan. Mamak gak minta kamu banyak uang? Mamak juga gak minta kamu menjadi orang terkenal. Tapi yang mamak pengen?! Kamu jadi anak yang tetep sayang sama mamak, dan bakal selalu nemanin mamak di saat tua nanti. Di cium kening rika dan di belainya lagi rambut rika. Sembari mulai menidurkan kepalanya di sebelah kepala rika.
 Malam ini hembusan angin begitu kencang menerpa dinding-dinding gubuk yang hanya berlapis terpal bekas hasil pulungan di perumahan mewah. Pancaran sinar rembulan malam menembus gubuk itu, dan suara nyanyian merdu nyamuk-nyamuk nakal yang meminta makan pun mulai berirama didalam gubuk. Â
 Si Janda itupun kembali terjaga, takut pada nyanyian suara nyamuk yang meminta makan dan mulai menggigiti anaknya.Â
......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H