Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung 8|Perjuangan, Cinta, dan Cemoohan

23 Februari 2020   22:25 Diperbarui: 23 Februari 2020   22:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Palingan ke pasar aja ly. Terus nanti kita buat dekorasi di rumah. Ceritanya, Ayah mau ngumpulin pemuda dan pemudi desa(Karang Taruna)."(jawab jamila)

 "Ooo.. memang ada agenda apaan ni jam?"

 "Gak tau ayah. Entar malem lah kalo pengen tau. Hehe(pungkas jamila)

  "Iya iya. Oh ya mau minum apa ni jam?:(tanya carly)

 "Apaan aja ly. Yang penting kamu iklas. Hehe"(sahut jamila)

 "Iklas ly, dengerin tu kata jamila. Asal kamu iklas. Hati kamu di kasihin ke jamila aja dia gak bakal nolak. Hehe"(tawa rahman)

 "Hus apaan, si... man. Bahas yang lain napa haha"(jawab jamila sembari menunduk malu sama ibunya carly)

 "Sudah-sudah... ngopi dulu man. Itu si tuti dari tadi diem aja? Ngomong-ngomong apa kabar bapak dan ibu kamu tut?"(tanya ibu carly kepada tuti)

 "Alhamdulillah baik semua bu. Bapak masih sering ke sawah. Udah mau panen kayanya."

 "Ooo... ya syukurlah. Hmm... ajak-ajakin ibu kalo mau upahan ngarit padi yah tut. Bilang ke bapak kamu?"

 "Oo siap bu. Nanti tuti sampein."(sahut tuti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun