Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung 8|Perjuangan, Cinta, dan Cemoohan

23 Februari 2020   22:25 Diperbarui: 23 Februari 2020   22:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Bilang aja mau kopi man. Yasudah saya buatin dulu."(sembari berjalan ke dapur)

 "Assalammuallahikum?"(sahut orang diluar rumah)

 "Wa'alahikum salam. "(Timbal tuti dan rahman, carly dan ibunya)

 "Eh jamila?"(tegur ibu carly sembari membukakan pintu)

 "Ia bu. Ibu apa kabar?"

 "Alhamdulillah baik jam. Kamu sendiri apa kabar? Oh ya.. masuk dulu, biar enak ngobrolnya didalem."(sembari menarik tangan jamila)

 "Iya bu"(jamila yang mengikuti langkah ibu carly)

"Eh yang ditunggu-tunggu udah nongol?"(ledek rahman sembari berdiri dari kursinya)

 "Ah kamu man. Oh iya ini siapa man? Yaa dikenalin ke saya. "(Melirik tuti)

 "Tuti mbak."(sembari menyodorkan tangan)

 "Jamila. Wah cantik pacar kamu man. Anak mana? Kalo bawak cewek harus di jaga hati-hati. Awas kecantol dengan laki-laki lain. Hahah"(tawa jamila)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun