Mensyukuri kemerdekaan, Â akan berdampak besar pada kesejahteraan. Sebaliknya, Â mengkufuri kemerdekaan akan berefek keburukan yang luas. Barangkali, Â tercabutnya keberkahan yang berlanjut dengan landaan bencana yang bertubi, fitnah dan propaganda yang memicu konflik sosial merupakan diantara contoh efek kekufuran itu.
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96).
Evaluasi diri adalah kuncinya. Taubat nasuha secara nasional dan universal adalah gerbangnya. Â Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang pandai mensyukuri kemerdekaan. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari marabahaya kema'shiyatan dan kezhaliman. Sampai NKRI tetap utuh bersama kemerdekaannya. Â Amiin.
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allh, dan Allh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan." (HR. Muslim; Ahmad; Ibnu Mjah; dan an-Nas-i).
Kita mesti percaya dan camkan dalam tekad yang bulat bahwa kesemena-menaan tirani pengadu domba, Â konspirasi absolutisme pencaplokan kebebasan bertanah air, ekspansi geografis yang substansial didorong mentalisme imperialis, pengkacungan paksa bibit-bibit kesatria, Â penanaman hidup-hidup calon-calon pemimpin sejati akan benar-benar hilang selamanya dari tanah air Indonesia raya.Â
Dan, putra putri Sang Saka Merah Putih tidak perlu khawatir lagi, bahwa segala bentuk dosa-dosa besar pendurhakaan terhadap ibu pertiwi tidak akan pernah terulang kembali. Sampai nanti. Sampai dunia selesai. Insya Allah. Â Amiin.
Allahu Akbar...! Merdeka...!
Wallahu A'lam bil shawab.
#AyokeMasjid
#MenjadiPemudaBerpendidikan
Muhammad Idrismn Mendefa