Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendekatan Saintifik, Hots, Literasi, dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Abad 21

21 Juni 2019   14:42 Diperbarui: 29 Juni 2021   06:59 17608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengamati

Pada proses mengamati, guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan stimulan yang diberikan oleh guru. Stimulan itu bisa dalam bentuk gambar, video, tabel, grafik, skema, membaca sebuah lembar informasi, dan sebagainya. Dari proses mengamati ini, maka keterampilan berpikir kritis peserta mulai dibangun.

Siswa yang memiliki perhatian dan daya kritis yang tinggi akan memperhatikan dengan seksama stimulan yang ada dihadapannya. Dari stimulan tersebut, lalu bisa muncul tanggapan atau pertanyaan sebagai bentuk rasa ingin tahunya yang akan disampaikan kepada guru.

Pada saat mengamati, siswa menggunakan alat-alat inderanya, seperti mata, hidung, telinga, kulit, dan sebagainya. Proses pengamatan bisa berlangsung baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Pada saat para siswa mengamati sebuah objek, lingkungan, atau fenomena, tugas guru adalah membimbing mereka agar dapat dapat mencatat setiap hal pentig yang mereka temukan.

Baca juga: Strategi Jitu dalam Memecahkan Soal Matematika Berbasis HOTS bagi Pemula

Menanya

Setelah siswa diberikan stimulan oleh guru pada tahap mengamati, tidak tertutup kemungkinan akan muncul rasa ingin tahu siswa. Oleh karena itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pertanyaan tersebut bisa dalam bentuk pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis. Pertanyaan bisa disusun oleh individu atau kelompok. Selain dijawab oleh guru, pertanyaan tersebut bisa juga didiskusikan bersama dengan teman-temannya di kelas.

Pertanyaan yang muncul meliputi 5W + 1 H (What, Who, Where, When, Why, dan How). Misalnya kalau stimulannya adalah sebuah sungai yang kotor dan penuhi banyak sampah. Maka pertanyaan yang bisa muncul misalnya, Apa yang menyebabkan sungai kotor dan tercemar oleh sampah? Siapa yang bertanggung jawab menjaga kebersihan sungai? Dimanakah seharusnya masyarakat membuang sampah? Kapan sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat ke sungai itu diangkut oleh petugas? Mengapa masyarakat masih ada yang suka membuang sampah sembarangan? Bagaimana cara menyadarkan masyarakat supaya membuang sampah pada tempatnya?

Mengumpulkan Informasi

Setelah siswa didorong untuk menyusun sejumlah pertanyaan berkaitan dengan objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati, maka tahap berikutnya adalah mengumpulkan informasi. Dalam proses pengumpulan informasi, para siswa dapat mengumpulkannya dari berbagai sumber seperti buku, koran, majalah, internet, lembar observasi, angket, wawancara, atau studi dokumentasi.

Pada tahap ini, siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilannya dalam menemukan, mengesahkan data, tentang fakta dan kebenaran. Data dan informasi yang yang didapatkannya bisa dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Berbagai informasi yang didapatkannya akan menjadi bahan untuk menjawab atau membuktikan hipotesis pertanyaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun