Mengamati
Pada proses mengamati, guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan stimulan yang diberikan oleh guru. Stimulan itu bisa dalam bentuk gambar, video, tabel, grafik, skema, membaca sebuah lembar informasi, dan sebagainya. Dari proses mengamati ini, maka keterampilan berpikir kritis peserta mulai dibangun.
Siswa yang memiliki perhatian dan daya kritis yang tinggi akan memperhatikan dengan seksama stimulan yang ada dihadapannya. Dari stimulan tersebut, lalu bisa muncul tanggapan atau pertanyaan sebagai bentuk rasa ingin tahunya yang akan disampaikan kepada guru.
Pada saat mengamati, siswa menggunakan alat-alat inderanya, seperti mata, hidung, telinga, kulit, dan sebagainya. Proses pengamatan bisa berlangsung baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Pada saat para siswa mengamati sebuah objek, lingkungan, atau fenomena, tugas guru adalah membimbing mereka agar dapat dapat mencatat setiap hal pentig yang mereka temukan.
Baca juga: Strategi Jitu dalam Memecahkan Soal Matematika Berbasis HOTS bagi Pemula
Menanya
Setelah siswa diberikan stimulan oleh guru pada tahap mengamati, tidak tertutup kemungkinan akan muncul rasa ingin tahu siswa. Oleh karena itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Pertanyaan tersebut bisa dalam bentuk pertanyaan lisan atau pertanyaan tertulis. Pertanyaan bisa disusun oleh individu atau kelompok. Selain dijawab oleh guru, pertanyaan tersebut bisa juga didiskusikan bersama dengan teman-temannya di kelas.
Pertanyaan yang muncul meliputi 5W + 1 H (What, Who, Where, When, Why, dan How). Misalnya kalau stimulannya adalah sebuah sungai yang kotor dan penuhi banyak sampah. Maka pertanyaan yang bisa muncul misalnya, Apa yang menyebabkan sungai kotor dan tercemar oleh sampah? Siapa yang bertanggung jawab menjaga kebersihan sungai? Dimanakah seharusnya masyarakat membuang sampah? Kapan sampah-sampah yang dibuang oleh masyarakat ke sungai itu diangkut oleh petugas? Mengapa masyarakat masih ada yang suka membuang sampah sembarangan? Bagaimana cara menyadarkan masyarakat supaya membuang sampah pada tempatnya?
Mengumpulkan Informasi
Setelah siswa didorong untuk menyusun sejumlah pertanyaan berkaitan dengan objek, fenomena, atau peristiwa yang diamati, maka tahap berikutnya adalah mengumpulkan informasi. Dalam proses pengumpulan informasi, para siswa dapat mengumpulkannya dari berbagai sumber seperti buku, koran, majalah, internet, lembar observasi, angket, wawancara, atau studi dokumentasi.
Pada tahap ini, siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilannya dalam menemukan, mengesahkan data, tentang fakta dan kebenaran. Data dan informasi yang yang didapatkannya bisa dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Berbagai informasi yang didapatkannya akan menjadi bahan untuk menjawab atau membuktikan hipotesis pertanyaan.