High Order Thinking(HOT)
Pembelajaran pada kurikulum 2013 juga menekankan tentang pentingnya penerapan kemampuan berpikir tingkat tinggi High Order Thinking (HOT). Pada kegiatan yang mengembangkan HOT, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang menantang, membangun kemampuan berpikir kritis, menganalisis, mengonstruksi sendiri sebuah definisi dari sebuah konsep, menemukan, menyusun dan menerapkan langkah-langkah memecahkan masalah, menyimpulkan, merefleksikan.
Sebelumnya, HOT hanya diterapkan pada jenjang SMP dan SMA, tetapi saat ini HOT diterapkan mulai dari jenjang SD/sederajat sampai dengan jenjang SMA/sederajat. Dulu, kegiatan belajar lebih dititikberatkan kepada kemampuan kognitif (cognitive)tingkat rendah (low order thinking),seperti mengetahui (C-1), memahami (C-2), dan menerapkan (C-3), sedangkan saat ini proses belajar perlu ditingkatkan kepada ranah menganalisis (C-4), mengevaluasi (C-5), dan mencipta (C-6). Teori yang menjadi rujukan adalah Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Krathwohl dan Anderson tahun 2001.
(Sumber : www.gurupembaharu.com)
Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu seperti terurai di bawah ini
Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali, dsb.
Memahami: menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, mebeberkan, dsb.
Menerapkan : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi, dsb
Menganalisis : menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan, dsb.
Mengevaluasi : menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, mebenarkan, menyalahkan, dsb.