Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Buruan, Desa di Kaki Ubud Bali nan Tenang

26 Juni 2024   10:32 Diperbarui: 8 Juli 2024   16:01 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion I Wayan Dipta sebagai home based klub Bali united, kebanggaran warga Bali (dok. pribadi)

Menariknya, meski warga desa kuat kuat menjalankan ritual agama dan kepercayaan, mereka saling menghargai dan hidup rukun terhadap warga pemeluk agama lain di desa.

Kulihat penduduk khususnya perempuan berhijab sebagai pertanda muslim berdagang makanan di pinggir jalan pagi, dan berjualan pecel lele dan ayam di malam hari yang kebanyakan dari Jawa Timur.

Stadion I Wayan Dipta sebagai home based klub Bali united, kebanggaran warga Bali (dok. pribadi)
Stadion I Wayan Dipta sebagai home based klub Bali united, kebanggaran warga Bali (dok. pribadi)

Pesona lain, keberadaan stadion I Wan Dipta sebagai home base klub sepak bola Bali United di sini. Stadion ini berdiri di tengah persawahan dan rumah penduduk.

Stadion menjadi pusat kebugaran dan olah raga warga . Banyak jalan besar dan kecil yang berujung menuju kepadanya. Dari jalan raya yang menghubungkan Denpasar ke kawasan Ubud, pengunjung mudah mengaksesnya.

Penulis rasakan kala berlari pagi, tak terasa kakiku menyusuri jalan yang menuju stadion.

Beberapa cafe kecil dan warung makan berdiri di depan stadion. Beberapa orang berlari pagi mengelilingi stadion. Sejumlah anak muda sedang belajar sepeda dan motor persis di depan stadion. Gemercik air mengalir di persawahan di areal samping kiri dan kanan jalan menuju ke sana.

Nyaman Sebagai Lokasi Kos

Selain situasi desa nyaman, adem, dan tentram, harga menu makanan dan minuman juga nyaman di kantong turis lokal. Kala sore, saat baru tiba dan hendak mencari makanan, saya tak kesulitan mendapatkannya.

Di bangunan untuk aktifitas program desa, saya membeli bakso dan ketoprak dengan harga murah. Sebagai contoh, harga satu gorengan masih Rp 1.000,- dan nasi kuning tanpa telor seharga Rp 7.000,-

Hari ini 1 Mei 2024 yang bertepatan hari Buruh International, mendorong penyelenggara mempercepat waktu meeting hingga jam 12.00 siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun