Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Buruan, Desa di Kaki Ubud Bali Nan Tenang

26 Juni 2024   10:32 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stadion I Wayan Dipta sebagai home based klub Bali united, kebanggaran warga Bali (dok. pribadi)

Sebagian orang menganggap ke Bali sama artinya menikmati pantai, menonton tari kecak, menikmati cafe pinggir pantai malam hari dan berbelanja pernak-pernik dsb. Umumnya, hotel terkonsentrasi di Denpasar, Nusa Dua, Sanur dan wilayah pantai lain. Saya belum pernah menginap di luar daerah tersebut. Kali ini, saya berbagi lokasi menginap di Bali -- selain diatas--, tak jauh dari Denpasar namun memiliki nuansa unik khas perdesaan Bali.   

Desa Adat Yang Menenangkan

Hamparan sawah padi menghijau membentang di kiri dan kanan jalan sepanjang kendaraanku melaju. Semenjak keluar jalan utama dari Bandara I Gusti Ngurai Rai, pengemudi membelokkan kendaraanku memasuki jalan kecil yang membelah perkampungan, persawahan dan perkebunan. Gundukan pegunungan dengan pepohonan, disusul persawahan terasiring menjadi pemandangan perjalanan. "Maaf nih pak, saya memilih jalan alternatif guna menghindari macet", seloroh driver mobil memecah lamunanku.    

Desa Buruan, kecamatan Blahbatuh, kab. Gianyar, itulah tujuanku. Perjalanan dari bandara international Bali ke sana, kutempuh 1 jam 30 menit. Bila tidak macet, saya menggapainya 1 (satu) jam an dengan motor. Kegiatanku pada akhir April hingga awal Mei 2024 berlangsung disana.

Menurut Wikipedia, desa Buruan merupakan salah satu desa tua di Bali, berdiri sejak awal abad ke-11 Masehi, bersamaan pendirian Candi Bhurman di hutan Katri. Ia merupakan desa adat dengan tingkat keluasan sekitar 4,21 km (421 Ha) dan memiliki total penduduk 6.488 jiwa (Sensus BPS 2010).


Kontur desa indah, eksotik, lengkap dengan bentangan sawah berkelok mengikuti aliran air di pinggirnya. Jalan kecil -- cukup dua mobil -- beraspal dilengkapi gorong gorong di kiri dan kanannya sebagai jalan air hujan melengkapi kerapian. Dari atas jalan di tengah perkampungan, saya melihat panorama bukit mungil dengan kontur rimbunan pohon jauh di depan.

Dengan topografi tata ruang seperti itu, udara pagi segar mudah didapat. Rabu, 1 Mei 2024, pukul 06.00 pagi, kala matahari beranjak naik di pojok sawah, saya keluar penginapan untuk berolahraga dan menghirup udara. Kudengar gemercik air di sawah mengalir deras. Kulihat para pencari rumput untuk hewan ternak, hilir mudik di pinggir sawah. Murid sekolah beserta orang tua bergegas membuka pintu rumah segera berangkat ke sekolah.

Dari jalanan utama menuju permukiman penduduk yang dikelilingi sawah, saya menelusuri detak kehidupan warga dan arsitek bangunan menarik perhatianku. Kulihat tempat ibadah biasa disebut "pura" berukuran kecil dan sedang tersebar di beberapa pojok pemukiman. Di tengah kesegaran suasana pagi, bangunan itu memancarkan aura magis. Makin lama kupandang, seolah energiku tersetrum untuk berkosentrasi ke arahnya. Ini mungkin isyarat bagiku untuk sedikit melepaskan segala kepenatan hidup.

Hingga konsentrasiku terjaga setelah kehadiran pemilik dengan dupa yang hendak dibakar. Pagi itu, suasana lenggang dan saya berdiri sendiri diantara pura di tengah pemukiman. Takut menganggu kekhusyu'an orang beribadah, saya menjauh darinya. Setelahnya kudapati pura lain yang memancarkan aura spiritualitas senada di pojok pemukiman lain.  

Bagi warga Bali umumnya, desa Buruan bukan lokasi asing. Tak jauh dari desa ini, berdiri pura terkenal bagi umat Hindu Bali bernama Pura Bukit Dharma Durga Kutri. Ditilik dari prasasti Bali, Pura Bukit Dharma Durga Kutri berdiri kira-kira sejak 835 caka, dimana saat itu Pulau Bali diperintah Raja Sri Kesari Warmadewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun