Aku emang cuma beda setahun dgn Siti. Jadi, saat aku sudah kelas 3 saat itu, Siti baru kelas 2. Kami emang nggak satu sekolah, tapi jarak sekolahku dgn sekolahnya juga ga jauh-jauh amat, cuma 2 Â menit-an saja kalo naik motor
"Okeh, siapa takut, ketemu dimana?" Jawab Siti kemudian
Besoknya, bangun tepat jam 6 pagi, cuci muka lalu ke dapur menjemput dagangan emakku yang akan dititipkan di warung sekitar rumah, dekat SD. Emak-bapak gw dua-duanya emang pegawai negeri. Tapi, mereka nggak mengandalkan gaji saja sebagai pemasukan. Mereka berkebun, emakku juga jualan es lilin yang dititipin di warung-warung. Sempat aku bertanya kok emakku bisa betah jualan es dari aku masih SD, ungtungnya juga nggak seberapa, cuma dijual 100 perak per buahnya. Saat aku tanya, emakku menjawab
"Wan, emak-bapakmu bisa kek sekarang itu karena ini" Sambil menunjukkan sebuah es lilin ditangannya
Setelah nganter dagangan emak aku mandi, sarapan lalu berangkat sekolah naik motor. Sebelum berangkat, sempat sms Siti, bertanya soal janjian kami semalam. Tapi nggak dibales, mungkin lagi di jalan pikirku
Sesampainya didepan sekolah, aku mampir disalah satu warung diluar pagar sekolah untuk merokok, lalu melihat sebuah pesan masuk dari Siti di ponselku
"Jadi, tapi istirahat pertama ya"
Saat itu jam masih menunjuk angka 7.30-an pagi, sekolah sudah mulai sepi karena bel masuk memang sudah berbunyi. Siti bilang ketemuannya saat jam istirahat pertama, aku jadi ragu antara masuk atau nggak masuk aja sekalian. Setelah menimbang-nimbang, aku akhirnya pergi ke rental PS langgananku yang kebetulan tempatnya didepan sekolah Siti
Sekitar 2 jam maen PS, bel terdengar terbunyi dari sekolah Siti, pertanda istirahat pertama sudah tiba. Aku masih asyik maen PS saat ponselku bergetar di kantong celana, lalu meraihnya yang ternyata adalah pesan masuk dari Siti, lalu buru-buru menelponnya
"Hallo..Lo dimana?" Sahut Siti menjawab
"Di depan"