4. FROM SCRATCH
Amy yang berasal dari Los Angeles, Amerika dan Lino yang berasal dari Sisilia, Italia, berasal dari dua kutub budaya yang sungguh berbeda. Amy merayakan kepraktisan dan Lino memelihara ketekunan, Amy pragmatis soal keyakinan dan Lino menjalani hidup sebagai penganut Katolik yang taat, Amy yang berasal dari keluarga korban perceraian namun hangat satu sama lain dan Lino yang berasal dari keluarga normal namun saling terasing. Dan "From Scratch" akan membawa kita menyelami kehidupan dua manusia dari kultur berbeda.
Hidup selalu mencari titik seimbangnya. Ketika Amy dan Lino mulai mengecap kebahagiaan, malaikat kematian mulai mencari peluang. Lino diserang kanker dan membuat Amy kalang kabut. Dan di tengah mereka ada Idalia, putri semata wayang mereka yang cantik. Situasi menjadi tak sederhana karena kanker akan merenggut cahaya dari kehidupan seseorang sedikit demi sedikit. Dan bagaimana memberitahu anak berusia 9 tahun soal kematian?
Dalam 8 episode, miniseri "From Scratch" menawarkan beragam rasa yang ada dalam makanan, juga dalam hidup: pahit, manis, asam, kadang sedikit tawar. Dan lidah kita bisa menoleransi semua rasa itu. Sebagaimana hidup, kita tahu bahwa tak ada yang abadi. Kematian itu mutlak. Dan hidup yang kita jalani adalah perjalanan menuju kematian. Tergantung dari kita apakah kita ingin menjalaninya dengan asyik atau dengan khusyuk.
"From Scratch" bisa ditonton di Netflix.
5. BAD SISTERS
JP adalah karakter paling menjijikkan dalam sejarah serial di layanan streaming saat ini berkat sukses "Bad Sisters". Serial yang diadaptasi dari serial asal Belgia berjudul "Clan" ini sukses membetot perhatian dan membuat penasaran mengikuti kisah upaya 4 perempuan bersaudara membunuh saudara ipar laki-laki mereka, JP.Â
Skenario sukses memperlihatkan betapa manipulatif, kejam dan menjijikkannya JP sehingga kita terlibat secara emosional menyaksikan bagaimana segala upaya membunuh JP harus melalui serangkaian kegagalan. Di setiap episode kita diberi alasan yang sangat meyakinkan tentang bagaimana daruratnya melenyapkan orang paling menyebalkan di muka bumi itu.
Dalam kasus "Bad Sisters", kita mungkin pernah bertemu dengan karakter seperti JP. Kita mungkin pernah berkonflik dengannya dan memilih ke pinggir arena. Kita mungkin pernah membiarkannya terus melenggang melakukan apapun yang dia inginkan. Dan Sharon Horgan selaku kreator tahu bahwa kita ingin betul membunuh orang sejenis itu meski kita tahu pasti konsekuensi dari perbuatan itu.Â
Karenanya Sharon seperti bisa membaca pikiran penonton yang gemas betul dengan segala hal yang dilakukan JP dan ikut gemas ketika JP gagal dibunuh berkali-kali. Tak ada alasan untuk tak mengenyahkan JP dan Sharon mengonfirmasi itu dalam setiap episode dan kita diyakinkan bahwa itu adalah tindakan terbaik dengan konsekuensi terburuk.
Secara isi sebenarnya apa yang diutarakan "Bad Sisters" tak jauh berbeda dengan yang diperlihatkan dalam sinetron di layar televisi kita. Namun skenario ditulis dengan pendekatan menarik, sebuah cara memperlihatkan ending terlebih dahulu namun perlahan barulah dikuliti apa yang sesungguhnya terjadi. Skenario juga memberi ruang untuk mengembangkan banyak karakter untuk bersinar dengan caranya masing-masing dan terutama bagaimana episode demi episode dituturkan dengan sangat berhati-hati.Â