Mohon tunggu...
Ichan Lagur
Ichan Lagur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Asli

#YNWA. Felixianus Usdialan Lagur. Black Boy; suka kopi dan gitar. Cp: Lagurirsan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengantin Muda yang Bergentayangan

8 Februari 2018   10:33 Diperbarui: 8 Februari 2018   11:19 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia tersenyum kecut. Beberapa saat berselang ia termenung begitu lama. Perlahan-lahan wajahnya mulai serius.

"Hmm,, tolong jangan kasi tahu di Sandi dan bapa mama e. Sebenarnya dari dulu saya punya penyakit lemah jantung."

Aku tercengang,"Serius?"

Ia diam sebentar, "Saya tahu dari dosen waktu iseng-iseng cek jantung pas praktek di Lab tingkat I"

"Kenapa tidak pernah cerita dengan Sandi?" tanyaku penasaran.

Ia diam lagi.

"Beberapa bulan terakhir saya punya kondisi makin parah, tapi saya diam-diam saja. Saya tidak mau Sandi kepikiran karena sakitnya saya" ia melanjutkan.

"Paling tidak ite cerita toh? Masa dengan suami sendiri tertutup. Siapa tahu bisa bawa ke dokter atau mungkin ada solusi lain begitu" jawabku tak puas.

Ia diam lagi. Kali ini jedanya lebih lama. Aku kembali menegukkan kopi pahitku.

"Bisa dibilang, kami memulai kehidupan berkeluarga dengan utang yang banyak. Waktu urus semua urusan adat dan nikah, Sandi kredit puluhan juta di Bank. Dia bilang mereka punya keluarga besar tidak sanggup dengan permintaannya kami. Mama tidak mau tahu dan pasang standar belis yang terlalu tinggi. Mama juga terlalu ngotot buat pesta besar untuk nikahnya kami dua, padahal saya dan Sandi maunya yang sederhana-sederhana saja. Sandi paksa diri dan tetap nekat. Diap bapa suruh dia untuk siapkan sendiri uang minimal 50 juta."

Aku diam dan mencoba memahami isi hatinya, walau kutahu aku takkan pernah memahami segala kerisauannya secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun