Aku kemudian menegukkan kopi buatannya.
Di sebelah utara ruangan, kulihat foto yang bertuliskan "Wisuda D III, S1 dan S2 Keperawatan Stikes Santo Yosef Jakarta."
"Itu saya punya foto wisuda di Jakarta 3 tahun lalu. Saya kenalan dengan Sandi di Perhimpunan Mahasiswa Manggarai Jakarta. Hmmm,, kalo yang di sebelahnya tuh foto pas ambil Nurse di Semarang."
Sepertinya ia paham dengan pertanyaan di kepalaku sesaat setelah aku melihat dua foto yang berdampingan tersebut.
Setelah merenung sejenak, aku bertanya dengan hati-hati,"Neho rampon, minta maaf. Ite masih terlalu muda e. Kenapa bisa mati di usia muda begini?"
"Saya belum mati. Hanya saja, saya punya jiwa belum mau kembali ke saya punya badan."Jawaban filosofisnya membuatku bingung.
"Maksudnya ite bagaimana?" tanyaku kemudian.
"Hahaha,, jangan terlalu serius. Hmm,, begini, Ite jawab dulu. Kenapa ite juga mati muda? Mati di jalan lagi. . hehehe. ."Ia malah balik bertanya dengan sedikit meledek.
"Ite pasti tahu, kematian datang seperti pencuri. Tidak bisa diduga" jawabku sedikit abstrak.
"Hahahah,, uihh dalam itu kata-kata" ia tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Saya kecelakaan di itu jalan tadi e. Sopir yang bawa truk pasir kayanya mengantuk. Yahh,, begitu sudah, saya jadi tumbal dari dia punya kelalaian. Dia seperti pencuri yang bawa lari saya punya kehidupan" jawabku seadanya.