"Antiknya" Orang Batak, yang katanya mengutamakan Pendidikan.  Diminta menyumbang dana bagi pelatihan dan pendidikan ratusan  generasi muda Batak di kampung (yang miskin dan  pengangguran) untuk dilatih menjadi programmer siap kerja, pelit sekali.  Super Pelit dan sejuta alasan. Eh Giliran menyimak "kesedihan"  Keluarga J,  marga dan Organisasi Batak berlomba-lomba adu banyak  keluar uang sumbangan. Mungkin Kemensos mesti cek berapa hepeng dana masyarakat yang sudah dihimpun  youtuber dan Kristuber Kristen untuk "Kasus Brigadir J".
Toh bukan kali ini aja, Â oknum Pengacara ini bikin sensasi.
Dia sempat menyatakan, SBY menyembah dia.  Dia juga menyenggol Ahok. Untung Ahok waras, dan mengatakan, meladeni si tukang sensasi ini, buang waktu. Saya juga masih mencatat, ucapan sesumbarnya  bahwa dia yakin Joshua dibunuh di Magelang. Â
Saya mulai kritis terhadap rekan sejawat ini sejak dia menjadi Pengacara pembela M. Kace. Beberapa blunder dibuat oleh dia dan tim-nya yang  dia lagi dia lagi ikutan  jadi pengacara Kasus Brigadir J.
Mengingat kasus M Kace,  banyak lawyer yang tidak habis pikir, cara dia dan tim. Kesimpulannya, kasihan banget M Kace yang menanggung "kehebatan" tim pengacaranya, sehingga ia divonis 10 tahun penjara (walau setelah banding, tinggal 6 tahun penjara); Bandingkan dengan vonis Yahya Waloni,  yang didakwa mirip penistaan agama, tetapi begitu sidang selesai, Waloni melenggang bebas. Â
Tim Pengacara tersebut juga terbukti tidak sanggup memberikan pembelaan, saat M Kace dipaksa makan tinja oleh segerombolan penjahat yang sama-sama ditahan di "penjara" Bareskrim.  Sangat mengagetkan, kejadian itu bisa terjadi di  "penjara" terbaik dan paling aman di Indonesia.
Oya, walau out of the box dari artikel ini,  jadi ingat Kasus M. Kace jadi ingat, kemana tuh Abdul Somad yang menjadi biang kerok  tuduhan terhadap M Kace?  M Kace divonis 10 tahun penjara, karena awalnya dia menanggapi ucapan Abdul Somad penghina SALIB. Somad, jelas-jelas penista Agama Kristen, Agama yang diakui dan dilindungi di Republik Indonesia.  Mengapa dia belum juga diseret ke sidang pengadilan sampai saat ini ?
Pertanyaan ini ditujukan untuk Kepolisian dan Kejaksaan. Bukankah sudah ada berbagai pengaduan dari masyarakat?Â
Yah akhirnya saya berpikir inilah Humor ala Indonesia. Ga perlu ngotot, nanti malah Darah Tinggi. Hahaha.
Ditumpahi saja menjadi tulisan di Kompasiana, jadi tersalur semua kegeraman, dan kita pun bisa tertawa-tawa, betapa lucunya orang-orang Batak, dan betapa lucunya penegak hukum di  Indonesia. Gitu dulu ah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H