Teknologi komunikasi, berperan menyebarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya. Dimulai dengan ditemukannya mesin telegram (1844 M), telepon (1879 M), crystal clear sebagai komponen utama radio (1920an), fiber optic (1920an) hingga telpon seluler pertama (1973). Teknologi jaringan seluler pun terus berevolusi dari 1G, 2G, 3G, 4G dan 5G.Â
Dengan pesatnya kemajuan ICT seperti tersebut di atas, terjadilah ledakan informasi dan komunikasi seperti video game (1947), conference calling (1956), text editor (1960s), e-mail (1971), internet (1983), blog (1997), social networks (1997), webinar (1998), smart phone (2001), podcast (2004), cloud computing (2007) dan lain-lain. Â
Kemajuan ICT juga mendorong lahirnya berbagai jenis bisnis baru berbasiskan teknologi informasi. Kini perusahaan-perusahaan rintisan (startup) yang berbasis teknologi informasi bermunculan.Â
Tidak sedikit perusahaan startup di bidang e-commerce, transportasi, logistik dan jenis jasa lainnya yang sukses sehingga menjadi ancaman serius bagi bisnis konvensional yang telah lama berjalan. Oleh karena itu menjadi sebuah keniscayaan, bisnis konvensional harus mengikuti perkembangan ICT dengan cara melakukan transformasi digital demi keberlangsungan bisnisnya.Â
Â
B. PERMASALAHANÂ
Selain dampak positif yang memudahkan pengguna dalam mendapatkan, mengolah dan menggunakan informasi, terdapat juga dampak negatif atas perkembangan ICT, antara lain: Â
- Misleading and misguiding information, yakni adanya informasi menyesatkan yang berpotensi disalahgunakan.Â
- Risiko adanya serangan di dunia maya (cyber attacks) dan terjadinya peretasan data yang bersifat rahasia
- Di dunia pembelajaran online, kurikulum konvensional yang banyak berbasiskan etika menjadi hilang karena tidak ada lagi interaksi secara langsung antara murid dan guru di sekolah, lapangan, laboratorium dan ruang pembelajaran lainnya. Â
- Misuse of technology, yaitu penggunaan teknologi yang tidak benar sehingga melahirkan pelaku kejahatan digital seperti black hat hacker, cracker, malicious insider, industrial spy, cybercriminal, cyberterrorist, cyberbullying, phornograpy dan sebagainya.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka diperlukan sebuah kode etik di bidang ICT.
Â
C. PEMBAHASANÂ
C.1. Â Definisi Kode Etik, Etika dan ICTÂ