Mohon tunggu...
iben nuriska
iben nuriska Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur PT. Ihwal Media Utama

Pimred www.ihwalmedia.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kemarahan Rustam

19 September 2022   03:39 Diperbarui: 19 September 2022   06:46 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Papa bisanya cuma marah. Apalagi sekarang pas udah kaya. Mama bilang papa gak mau beliin mobil buat kuliah kalau aku gak nurut. Kalau aku gak nurut papa pasti marah. 

Papa ama mama sama aja. Sama-sama suka marah.

Capek. Capek. Capek. 

Aku capek diancam terus. 

Aku juga punya hati pa, ma. Aku juga punya keinginan. Kenapa papa ama mama gak pernah nanya apa yang aku inginkan? Kenapa?

Papa ama mama gak peduli ama aku. Mulai sekarang aku juga gak mau lagi peduli ama papa ama mama. Aku gak takut lagi papa marah. Aku bukan anak kecil lagi. Aku akan berontak. Aku akan ngelakuin apa  aja yang aku suka.

Peace, love n gaul.

 

Petugas jaga kamar mayat itu memandang Rustam yang makin jauh. Ia menggeleng. Ia tersenyum dan merobek kertas itu lalu membuangnya ke tempat sampah sambil berujar "Hah, manusia. Sudah tua masih juga nyalahin orang tua.

umamotu batubelah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun