Mohon tunggu...
IAT Sadra 22
IAT Sadra 22 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kumpulan Karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Qur'an dan Sains Teknologi

17 Desember 2023   16:07 Diperbarui: 17 Desember 2023   16:55 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jebakan epistemologis peradaban (termasuk ilmu pengetahuan). Dan teknologi) Barat begitu kuat sehingga mungkin tidak demikian Membiarkan siapa pun menghindarinya. Untuk orang-orang Umat Islam, meski gagal menciptakan epistemologi Alternatifnya, mereka harus kembali kepada Al-Qur'an dengan perhatian khusus, dalam batas kemampuan masyarakat masing-masing. Pesan ilahi yang terkandung dalam fenomena alam semesta.

Benar sekali, ketika Anda menggunakan produk teknologi Memerlukan kesediaan masyarakat yang menggunakan produk tersebut. Jika Basis pengguna kurang bersedia untuk menggunakan atau mendukung Produk teknologi belum optimal.

Jika ada kerugian di negara barat Lingkungan yang disebabkan oleh teknologi yang mereka kembangkan Namun di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Teknologi menyebabkan banyak banyaknya kerusakan lingkungan diakibatkan oleh teknologi yang di Impor.

Bukan terletak pada teknologinya,mainkan karena Sikap apatis manusia terhadap kerusaka lingkungan alam tersebut. 

Kesiapan yang harus dimiliki oleh pengguna produk teknologi Ialah kesiapan pengetahuan tentang produk tersebut dan kesiapan mental untuk tidak menggunakan produk teknologi untuk tujuan yang dampaknya merugikan masyarakat. Dengan demikian bermanfaat tidaknya penggunaan suatu produk teknologi tergantung pada orang yang menggunakannya. 

Al-Qur'an tidak mengharuskan studi tentang alam alam semesta hanya untuk pemuasan nafsu (sains demi sains), seperti yang terjadi di Barat. Menurut Al-Qur'an, ilmu pengetahuan hanyalah sebuah alat mencapai tujuan akhir. Pemahaman manusia tentang alam harus mampu membawa ilmunya kepada Tuhan Yang Maha Esa Sempurna dan tak terbatas.

Dari uraian di atas serta firman Allah yang telah disebutkan, dapat disimpulkan suatu kaidah, bahwa kehidupan beragama merupakan sifat fitrah yang terpenting bagi manusia. Artinya, berangkat dari sifat dasar fitrah itu, sisi kemanusiaan manusia selalu diarahkan untuk bertrasendensi dengan Sang Maha Kuasa, sehingga daya hidup yang diterimanya dari Sang Pencipta akan menuntunnya Ke jalan keselamatan, ke jalan yang diridlai oleh-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun