Dalam Q.S. al-Alaq ini Allah menyebutkan nikmat-Nya dengan Mengajarkan manusia apa yang tidak ia ketahui. Hal itu menunjukkan Akan kemuliaan belajar dan ilmu pengetahuan. Allah SWT mengawali Surat dengan menganjurkan membaca yang timbul sifat tahu, lalu Menyebutkan penciptaan manusia secara khusus dan umum.Sebenarnya penjelasan diatas dapat kita jadikan sebagai landasan Mengapa kita harus menguasai sains dan teknologi. Di dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan Tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat digali Dan dikembangkan oleh manusia yang suka berfikir untuk keperluan dalam hidupnya.Â
E. Dampak sains dan teknologi dalam kehidupan manusiaÂ
Perkembangan sains dan teknologi terjadi begitu cepat. Manusia sebagai pengembang sains dan teknologi mulai merasakan berbagai dampak dari perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat. Dampak dari perkembangan sains dan teknologi juga berimbas pada alam. Dampak perkembangan tersebut dapat memberikan hal yang positif dan negatif bagi manusia dan alam.Â
Sebagaimana diketahui bahwa sains dan teknologi adalah Produk unggulan budaya manusia yang dinilai melebihi produk Budaya lainnya. Sebagai produk budaya, sains dan teknologi tidak Terlepas dari subyektivitas sang penemu atau sang pengembang. Dengan kata lain sains dan teknologi tidak bebas nilai, bahkan sarat Dengan nilai. Sebagai firman Allah:Â
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(qs Ar rum:41)
 Kalau melihat secara sepintas terhadap pendapat yang berdasar Pada ayat di atas, akan terkesan sebagai justifikasi ayat. Karena di dalam ayat tersebut diceritakan mengenai kerusakan baik di laut dan Di darat yang disebabkan oleh ulah tangan manusia. Hal ini seakanakan memang sudah suratan atau takdir dari Tuhan yang pasti terjadi. Akan tetapi yang lebih penting dari hal itu, ialah supaya manusia ingat akan kodratnya sebagai khalifah di muka bumi ini dengan lebih Berhati-hati, dan berfikir dengan hati yang jernih dalam melakukan Aktivitasnya di dunia ini, agar tidak merugikan orang lain maupun Lingkungannya.
Dampak-dampak fisis dari penerapan sains ini tentunya sudah dirasakan dalam realitas kehidupan dahulu dan saat ini. Dengan demikian, pada hakekatnya sains tidak dapat dipisahkan dari Penerapannya, baik atau buruk, sehingga sains tidak netral. Pernyataan Ini, sudah barang tentu, mengundang pertanyaan: "sistem nilai siapa Yang mempengaruhi sains?
Berdasarkan penelitian Shaharir, ada indikasi kuat bahwa sains banyak dipengaruhi oleh sistem nilai yang dianut komunitas ahli sains yang terkait, yang setengahnya tidak serasi dengan nilai Islam. Oleh sebab itu, nilai-nilai yang menyertai sains modern harus diantisipasi secara cermat agar kita tidak terperangkap dalam nilai-nilai yang tidak Islami itu.Â
Dari segi lain, sejak awal kemunculannya, sains telah mengembangkan Suatu pola di mana rasionalisme dan empirisme Menjadi pilar utama sistem keilmuan (scientific method). Pola Berpikir sains ini ternyata telah berpengaruh luas pada pola pikir manusia di hampir semua bidang kehidupannya. Sehingga, penilai manusia atas kebenaran-kebenaran baik realitas sosial, individual, bahkan Juga keagamaan diukur berdasarkan perhatian obyektif di mana Eksperimen, pengalaman empiris, dan abstraksi kuantitatif adalah Sifat-sifat/ cara-cara yang paling dipercaya.
Penemuan-penemuan dari ilmu pengetahuan dan kemajuan Teknologi, mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap Pemahaman manusia dan dunianya. Hal ini pada gilirannya dapat Menimbulkan konfrontasi dengan pandangan-pandangan tradisional Dan religius, baik mengenai manusia maupun alam semesta dengan Segala sumber dayanya. Pemahaman manusia terhadap agama dan fungsinya juga Berbeda-beda menurut perspektif dan pandangan masing-masing.Â
Pertama, ada yang memandang agama sebagai faktor yang terpenting dari kohesi dan solidaritas masyarakat. Di sini agama dilihat sebagai Faktor yang essensial dari identitas dan integrasi masyarakat. Kedua, Ada yang melihat agama sebagai faktor perubahan sosial, atau dengan Kata lain memandang agama mempunyai pengaruh yang besar dalam Perubahan sosial. Ketiga, sekarang timbul juga pandangan terhadap Agama sebagai fungsi sosial. Agama di sini mempunyai fungsi sebagai Sistem interpretasi yang mencerminkan pemahaman diri dari Masyarakat dan kedudukannya serta tugasnya di alam semesta.Â