Mohon tunggu...
IAT Sadra 22
IAT Sadra 22 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kumpulan Karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nuzulul Quran: Momen Penting dalam Sejarah Islam

6 November 2023   08:42 Diperbarui: 6 November 2023   08:47 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Jadi, inilah pendapat yang kuat dibandingkan dengan pendapat yang populer di kalangan umat Islam, bahwa ayat yang terakhir turun adalah Surah Al-Ma'idah (5) ayat 3. Ayat ini turun di Padang Arafah ketika Rasulullah menunaikan haji terakhir, dan ia masih hidup beberapa bulan lagi setelah itu Sedangkan Surah Al-Baqarah (2) ayat 281, turun 9 hari atau 81 hari menjelang Rasul wafat.

H. Telaah Terhadap Proses Turunnya Al-Qur`an Kepada Nabi Muhammad Saw

 Menurut al-Qattan dalam bukunya Mabahis fi 'Ulum al-Qur`an, malaikat JIbril mengantarkan wahyu kepada Nabi dengan dua metode, yaitu:

1. Suara yang mirip dengan gemerincing lonceng dan suara yang sangat keras, yang memengaruhi tingkat kesadaran Nabi Muhammad sehingga beliau harus bersiap dengan segala kekuatannya untuk menerima pengaruh tersebut. Ini adalah metode yang paling sulit bagi Rasulullah Saw. dan beliau harus mengumpulkan seluruh kekuatan kesadarannya untuk menerima, menghapal, dan memahaminya.

2. Malaikat menjelma kepada rasul sebagai seorang laki-laki dalam bentuk manusia. Cara yang seperti ini lebih mudah daripada cara yang sebelumnya, karena adanya kesesuaian antara pembicara dan pendengar. Rasulullah Saw. merasa sangat gembira mendengar pesan yang dibawa oleh Malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu.

 Kemudian timbul pertanyaan tentang bagaimana komunikasi ini bisa terjadi, padahal ada perbedaan dalam watak, karena adanya perbedaan dalam tingkat eksistensi? Jawabannya adalah bahwa terjadi perubahan pada salah satu dari dua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, sehingga komunikasi dengan pihak lain menjadi mungkin. Pertama, Rasulullah Saw. berubah dari status kemanusiaannya menjadi status malaikat, kemudian menerima wahyu dari Malaikat Jibril. Kedua, Malaikat Jibril mengubah diri untuk masuk ke dalam status kemanusiaan, sehingga Rasulullah Saw. dapat menerima wahyu dari Malaikat Jibril. Perubahan yang pertama adalah yang paling berat.

 Menurut Ibnu Khaldun sebagaimana yang dikutip oleh Khairon Nahdhiyyin," dalam kaitannya dengan komuniakasi antara Rasulullah saw. dengan Jibril. Ada dua keadaan, pertama: Rasulullah saw. melepaskan kodratnya sebagai manusia yangbersifat jasmani untuk berhubungan dengan malaikat yang sifatnya rohani. Kedua: malaikat berubah dari wujud asli menjadi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun