Mohon tunggu...
IAT Sadra 22
IAT Sadra 22 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kumpulan Karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nuzulul Quran: Momen Penting dalam Sejarah Islam

6 November 2023   08:42 Diperbarui: 6 November 2023   08:47 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Q.S. Yasin 36:76:

Maka, jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Nabi Muhammad) bersedih hati. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.

 Kedua, Tantangan dan Mukjizat. Kata "Mukjizat" berasal dari akar kata "ajaza" yang berarti melemahkan. Menurut ulama, Mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang terjadi pada diri seseorang yang mengklaim menjadi nabi atau utusan Allah. Peristiwa tersebut kemudian dihadapkan kepada masyarakat yang meragukan kenabiannya, dan masyarakat tersebut tidak dapat menandingi peristiwa tersebut.

 Orang-orang musyrik selalu berkembang dalam kesesatan dan kesombongan yang berlebihan. Mereka sering mengajukan pertanyaan dengan maksud melemahkan dan menguji kenabian Rasulullah Saw. Mereka juga sering menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang tak masuk akal, seperti mengenai hari kiamat.

 Ketiga, memudahkan menghafal dan memahami pesan-pesan Al-Qur'an. Al-Qur'an disampaikan secara bertahap dengan kebenaran yang sesungguhnya. Allah Swt. mengutus Rasul sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur, memungkinkan pembacaannya secara perlahan kepada manusia, diberikan dalam bagian-bagian yang berurutan. Tujuannya adalah untuk mendidik umat, menegakkan sistem di tengah-tengah mereka, dan kemudian mereka akan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia, baik Timur maupun Barat, serta mengajarinya kepada manusia sesuai dengan pedoman yang sempurna dan komprehensif.

 Al-Qur'anul Karim diturunkan di tengah-tengah masyarakat yang ummi, yang tidak memiliki kemampuan membaca dan menulis. Mereka menjaga Al-Qur'an dengan cara menghafal dan mengandalkan daya ingatan mereka. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang cara penulisan dan membukukannya.

 Keempat, kesesuaian dengan peristiwa-peristiwa dan tahapan dalam pembentukan hukum. Manusia tidak akan dengan mudah menerima dan patuh pada agama yang baru jika Al-Qur'an tidak bijak dalam menghadapinya, Al-Qur`an menyediakan obat penawar yang efektif untuk menyembuhkan mereka dari kerusakan dan kerendahan martabat. Setiap kali ada peristiwa di antara mereka, Al-Qur'an memberikan hukum yang menjelaskan statusnya, memberikan petunjuk, dan membentuk dasar hukum mereka sesuai dengan situasi dan kondisi, satu demi satu. Sebagai contoh, masyarakat Arab ketika itu sangat menyenangi minuman keras padahal minuman keras diharamkan oleh Allah. Karena itu, Allah lalu menurunkan firman-Nya melalui empat tahap, yaitu:

 Tahap Pertama, Allah memberi penjelasan tentang keistimewaan buah kurma dan anggur sebagai bahan baku minuman dengan menurunkan Q.S. an-Nahl 16:67. Tahap kedua, sebagai reaksi terhadap ayat tersebut, muncullah kemudian sekelompok masyarakat yang menanyakan masalah itu, lalu turunlah Q.S. al-Baqarah /2:219 yang artinya "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah, Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya". Tahap ketiga, Allah sudah memberikan pembatasan berupa larangan minuman keras pada saat tertentu dengan turunnya surat an-Nisa/4:43. Tahap Terakhir, Allah mengeluarkan larangan secara total terhadap berbagai minuman keras dengan menurunkan surat al-Maidah/5:90

F. Periodesasi Turunnya Al-Qur`an

 Kitab suci Al-Qur`an diturunkan oleh Allah Swt. kepada Rasulullah Saw. secara berangsur-angsur dalam dua periode (Makkah dan Madinah), periode Makkah (610-622 M) di mulai pada malam 17 Ramadhan tahun 41 dari milad Nabi sampai dengan 1 Rabiul Awwal tahun 54 dari milad Nabi (12 tahun 5 bulan 13 hari). Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu kemudian disebut ayat-ayat Makkiyah yang berjumlah 4.726 ayat dan terdiri atas 89 surat.

 Sedangkan periode Madinah (622-632 M) dimulai tanggal 1 Rabiul Awwal tahun 54 sampai dengan 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau bertepatan dengan tahun ke-10 Hijriah (9 tahun 9 bulan 9 hari). Jadi total lama kedua periode tersebut adalah 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Ayat-ayat yang turun dalam periode ini dinamakan ayat-ayat Madaniyah, meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun