Jadi, inilah pendapat yang kuat dibandingkan dengan pendapat yang populer di kalangan umat Islam, bahwa ayat yang terakhir turun adalah Surah Al-Ma'idah (5) ayat 3. Ayat ini turun di Padang Arafah ketika Rasulullah menunaikan haji terakhir, dan ia masih hidup beberapa bulan lagi setelah itu Sedangkan Surah Al-Baqarah (2) ayat 281, turun 9 hari atau 81 hari menjelang Rasul wafat.
H. Telaah Terhadap Proses Turunnya Al-Qur`an Kepada Nabi Muhammad Saw
 Menurut al-Qattan dalam bukunya Mabahis fi 'Ulum al-Qur`an, malaikat JIbril mengantarkan wahyu kepada Nabi dengan dua metode, yaitu:
1. Suara yang mirip dengan gemerincing lonceng dan suara yang sangat keras, yang memengaruhi tingkat kesadaran Nabi Muhammad sehingga beliau harus bersiap dengan segala kekuatannya untuk menerima pengaruh tersebut. Ini adalah metode yang paling sulit bagi Rasulullah Saw. dan beliau harus mengumpulkan seluruh kekuatan kesadarannya untuk menerima, menghapal, dan memahaminya.
2. Malaikat menjelma kepada rasul sebagai seorang laki-laki dalam bentuk manusia. Cara yang seperti ini lebih mudah daripada cara yang sebelumnya, karena adanya kesesuaian antara pembicara dan pendengar. Rasulullah Saw. merasa sangat gembira mendengar pesan yang dibawa oleh Malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu.
 Kemudian timbul pertanyaan tentang bagaimana komunikasi ini bisa terjadi, padahal ada perbedaan dalam watak, karena adanya perbedaan dalam tingkat eksistensi? Jawabannya adalah bahwa terjadi perubahan pada salah satu dari dua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, sehingga komunikasi dengan pihak lain menjadi mungkin. Pertama, Rasulullah Saw. berubah dari status kemanusiaannya menjadi status malaikat, kemudian menerima wahyu dari Malaikat Jibril. Kedua, Malaikat Jibril mengubah diri untuk masuk ke dalam status kemanusiaan, sehingga Rasulullah Saw. dapat menerima wahyu dari Malaikat Jibril. Perubahan yang pertama adalah yang paling berat.
 Menurut Ibnu Khaldun sebagaimana yang dikutip oleh Khairon Nahdhiyyin," dalam kaitannya dengan komuniakasi antara Rasulullah saw. dengan Jibril. Ada dua keadaan, pertama: Rasulullah saw. melepaskan kodratnya sebagai manusia yangbersifat jasmani untuk berhubungan dengan malaikat yang sifatnya rohani. Kedua: malaikat berubah dari wujud asli menjadi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H