Mohon tunggu...
ian sancin
ian sancin Mohon Tunggu... Novelis - Seniman

Penulis Novel Sejarah Yin Galema.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggalorkan Tradisi Adat Begawai Urang Belitong (Bag.2)

14 Januari 2025   22:00 Diperbarui: 14 Januari 2025   21:05 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGGALORKAN TRADISI ADAT BEGAWAI URANG BELITONG (bag. 2)

 

 

 

TRADISI  BEBIAKAN, BEPAHAM, dan JAJA' GEDE

 

BEBIAKAN  

Dalam bahasa lokal Belitong bebiakan artinya berpacaran. Tradisi bebiakan nampaknya sudah ada sejak lama. Bebiakan atau berpacaran tidak ditabukan dalam budaya masyarakat Belitong. Bebiakan terjadi karena adanya perkenalan intim sepasang muda mudi. Awal mula perkenalan tentunya melalui pergaulan, baik disengaja atau tak disengaja. Pergaulan yang sengaja dilakukan biasanya dalam bentuk pertemuan atau pertemanan baik di lingkungan terbatas atau pun luas.

 Ada mediasi yang tercipta di masyarakat sehingga memudahkan setiap insan untuk saling bertemu dam mudah mendapatkan teman atau jodoh yaitu Lokasi "keramaian". Keramaian adalah istilah masa lampau di Masyarakat Belitong di mana orang banyak berkumpul misalnya pasar atau acara tertentu yang sengaja diciptakan. Namun keramaian yang seringkali disasar guna untuk mencari kawan, biak, atau pacar, atau calon teman bukanlah keramaian pasar tapi keramaian hiburan.

Keramaian hiburan sejak lampau sudah membudaya di masyarakat Belitong, misalnya raja mengadakan keramaian karena peristiwa penting seperti acara suka cita karena raja mendapatkan kelahiran anggota keluarga baru. Namun ada juga keramaian yang sudah mentradisi misalnya; pesta adat maras taon atau selamatan kampong, acara keramaian hiburan pesta pernikahan, serta keramaian suka cita lainnya. Di keramaian tersebut orang orang ingin menyaksikan hiburan yang disajaikan seperti; pentas beripat rutan, pentas pencak silat, pentas tarian, pentas campak, pentas betiong atau bekintong, pentas begubang, pentas beluncong, dan berbagai pentas budaya dan seni lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun