Metode
Penelitian ini menggunakan metode yang holistik untuk memahami dinamika kampanye politik menjelang Pemilu 2024 di Indonesia. Pendekatan yang digunakan mencakup analisis konten media sosial, survei opini publik, dan wawancara dengan pakar politik. Kombinasi ketiga metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif dan mendalam tentang interaksi antara kampanye politik, media sosial, dan persepsi publik.
5.1 Analisis Konten Media Sosial
Analisis konten media sosial dilakukan untuk memahami narasi, isu-isu utama, dan respons masyarakat terhadap kampanye politik. Berbagai platform media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Instagram, dianalisis untuk mengidentifikasi tren, pola percakapan, dan sentimen yang berkembang. Data yang dikumpulkan mencakup jumlah like, share, dan komentar untuk menilai sejauh mana pesan kampanye politik mencapai dan berinteraksi dengan masyarakat.
5.2 Survei Opini Publik
Survei opini publik dilakukan melalui metode daring untuk mengumpulkan pandangan dan preferensi masyarakat terkait kampanye politik dan isu-isu yang diangkat oleh kandidat. Pertanyaan survei dirancang untuk mencakup berbagai aspek, termasuk persepsi terhadap keberhasilan kampanye, tingkat kepercayaan terhadap informasi politik di media sosial, dan sikap terhadap isu-isu kunci. Sampel survei dipilih secara acak untuk memastikan representativitas.
5.3 Wawancara dengan Pakar Politik
Wawancara dengan pakar politik dilakukan untuk mendapatkan perspektif yang mendalam dari mereka yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang dinamika politik. Para pakar diundang untuk berbagi pandangan mereka mengenai peran media sosial dalam kampanye politik, dampak filter bubble dan echo chamber, serta tantangan-tantangan lain yang dihadapi dalam mengelola kampanye politik di era digital. Wawancara ini memberikan wawasan kualitatif yang berharga untuk melengkapi data kuantitatif dari analisis konten media sosial dan survei opini publik.
5.4 Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk arsip publik media sosial, hasil survei daring, dan catatan dari wawancara. Pengumpulan data dilakukan secara berkelanjutan selama periode kampanye politik. Observasi lapangan juga dilakukan untuk memastikan pemahaman holistik terhadap dinamika kampanye yang mungkin tidak terungkap dalam data digital.
5.5 Analisis Data