Mohon tunggu...
Ian Hidayat
Ian Hidayat Mohon Tunggu... Penulis - Sedang bercanda cita

Menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar dengan beasiswa dari orang tua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjemput Senja

15 Februari 2022   17:00 Diperbarui: 15 Februari 2022   17:14 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Bagaimana kita meramu kata pulang?

Akhir tujuan bus kota yang tak secara teratur kita tuju?

Apakah kita patut menyalakan urbanisasi, atas kepulangan yang secara teratur kita tuju?

 

Seperti orang yang sedang dalam perjalanan, mereka berjalan dengan cara teratur. Namun, pada akhirnya menemukan rumah sebagai pangkal akhir dari tujuan.

Sekarang, bagaimana kita meramu kata rumah?

Seperti mentari di senjakala mengubah langit biru menjadi jingga, kemudian lenyap ditelan gelap.

 

Tidak, tidak, rumah tidak seperti itu.

Dia bukan tempat menghilang, walau pada dasarnya dia menjadi tempat lindung di kala suasana hati sedang mendung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun