Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar dari Pasar Papringan: Tips Membangun Desa Wisata Berkarakter

22 Juli 2024   10:38 Diperbarui: 22 Juli 2024   13:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Najwa Shihab mengunjungi Pasar Papringan. Foto milik Instagram @pasarpapringan.

Misalnya, kini banyak desa wisata yang memaksakan konsep yang sering kali menjiplak desa wisata lainnya, melupakan potensi unik dari desa itu sendiri. 

Bahkan, ada yang membangun markah tanah (landmark) dari negara lain dan mencantumkan embel-embel seperti "Van Java" untuk menarik perhatian, seolah-olah destinasi tersebut harus "berpenampilan asing" agar laku.

Pasar Papringan Ngadiprono adalah sebuah museum hidup yang menyimpan kekayaan budaya dan tradisi. Trasah batu, sistem pengerasan tanah tradisional, menjadi bukti nyata kearifan lokal dan kemandirian desa.

Pengunjung diajak untuk menyelami kehidupan masyarakat akar rumput, bukan sekadar foto-foto cantik untuk dipajang di media sosial, tetapi pengalaman budaya yang mendalam. Di sini, kita diajak untuk percaya diri dengan potensi desa kita sendiri.

Penting untuk kita sadari bahwa kemajuan sebuah desa tidak harus mengikuti pola "seperti di kota."

Mengutip dari buku Global Paradox karya John Naisbitt, di era globalisasi ini, kita akan melihat arus balik lokalitas. 

Ketika masyarakat urban sudah jenuh dengan individualitas, gedung-gedung dan tingkat kriminalitas yang tinggi, inilah saatnya desa-desa tampil dengan kearifannya sendiri. 

Desa tidak perlu meniru kota untuk dianggap maju. Sebaliknya, justru dengan memelihara dan merayakan kekhasan lokal, desa bisa menunjukkan bahwa kemajuan juga bisa berarti mempertahankan identitas dan tradisi yang otentik.

Suasana Pasar Papringan. Foto: Instagram @pasarpapringan
Suasana Pasar Papringan. Foto: Instagram @pasarpapringan

TUJUAN utama saya ke Pasar Papringan adalah untuk bertemu dengan Singgih Susilo Kartono dan Wening Lastri, dua tokoh yang memiliki peranan penting terhadap kokohnya keberadaan Pasar Papringan selama sewindu.

Ada beberapa pengunjung yang juga mendatangi mereka. Saya menaruh syak mereka adalah para penggiat desa wisata, tapi pertanyaan yang sering terdengar dan mengganggu telinga saya adalah "Berapa omzetnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun