Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mencari Solusi Jitu Judi Online: Pemblokiran Media Sosial X Tak Mempan

23 Juni 2024   07:56 Diperbarui: 24 Juni 2024   07:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Judi Online | SHUTTERSTOCK/WPADINGTON via Kompas.com

Mayoritas responden (83%) bermain judi online dan memiliki masalah utang (73%). Motivasi utama berjudi adalah ingin cepat kaya (36%), diikuti dengan mencari hiburan (18%), melupakan masalah (18%), dan mencari uang untuk membayar utang (14%).

Alasan lain yang lebih jarang termasuk kebosanan (7%), kesepian (3%), interaksi sosial (1%), dan alasan lainnya (3%).

Temuan Quit Gamble tentang motivasi berjudi dapat dengan mudah diamati di lapangan. Pengalaman pribadi saya sebagai kernet tukang dan kuli bangunan saat sekolah dulu menunjukkan bahwa beberapa orang kuli berjudi untuk mencari pelarian. 

Mereka merasa lelah karena sering ditindas dalam pekerjaan sebagai kuli. Dengan menjadi kaya melalui judi, mereka berharap akan diperlakukan dengan lebih terhormat.

Hal serupa juga sering terjadi di warung kopi saat ini, di mana para aktivis mahasiswa yang terbiasa hidup miskin tergoda untuk menjadi kaya secara instan melalui perjudian, dengan iming-iming gaya hidup borjuis, atau setidaknya memperbaiki gaya hidup mereka dengan memiliki merek gawai terkini.

Mengapa Penjudi Tetap Bermain Meski Tahu Settingan?

Tidak bisa dimungkiri, perjudian tidak hanya menyasar kelas menengah ke bawah. Motivasi para penjudi pun beragam, bukan hanya semata-mata demi keuntungan.

Mark Griffiths, seorang psikolog dari Nottingham Trent University yang fokus pada perilaku kecanduan, mengungkapkan bahwa penjudi memiliki berbagai motif di balik kebiasaan mereka. 

Berdasarkan survei terhadap 5.500 penjudi, "memenangkan uang dalam jumlah besar" memang menjadi motivasi utama. Namun, "kesenangan" dan "keseruan" menyusul di urutan kedua dan ketiga. 

Perjudian memiliki akar sejarah panjang yang membentang lebih dari 4.000 tahun. Dalam presentasi bertajuk Cultural History of Chinese Gambling di NAGS 27th Annual Conference pada November 2017, disebutkan bahwa judi di Tiongkok telah ada selama lebih dari empat milenium. 

Salah satu permainan judi tertua yang tercatat dalam sejarah adalah Liubo, sebuah permainan kognitif yang menuntut strategi dan manuver khusus untuk meraih kemenangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun