Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Waithood di Era Modern: Dilema Perempuan dan Tekanan Sosial dalam Menjalani Hidup Belum Nikah

14 Februari 2024   11:00 Diperbarui: 14 Februari 2024   19:18 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika motifmu masih dangkal, seperti hasrat seksual atau penampilan, saran saya sebaiknya memang ditunda dulu.

Menikah bukanlah jawaban dan satu-satunya solusi atas hasrat seksual. Jika pernikahan dilandasi oleh hasrat seksual, kemungkinan besar umur pernikahannya tidak akan lama, karena alat reproduksi atau alat seksual memiliki masa kadaluarsa. 

Sehingga, ketika pasangan atau kamu sendiri tidak menemukan kepuasan seksual dengan pasanganmu, akan menimbulkan niat untuk berganti pasangan, baik secara legal maupun tidak.  

Begitu pun wajah, yang memiliki masa keriputnya. Menikah dengan alasan yang salah dapat mengakibatkan pernikahan yang tidak bahagia dan rawan pertengkaran berujung perceraian.

Lantas, ketika ada yang mengatakan "saya menikah untuk ibadah atau menyempurnakan agama," itu sepenuhnya tepat. 

Tetapi, ibadah juga perlu ilmu. Hal ini senada dengan yang disampaikan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mengatakan, "Tanpa ilmu, amal tiada gunanya. Sedangkan, ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia."

Maka itu, merenungkan kembali definisi menikah dan motivasi menikah merupakan salah satu bentuk ilmu yang penting. Dengan memahami definisi dan motivasi yang tepat, kamu akan lebih siap untuk menjalani pernikahan yang bahagia dan langgeng.

Mengembangkan Kedewasaan Emosional  

Belajar mengelola emosi dengan baik. Emosi di sini bukan semata-mata amarah. Mampu mengendalikan stres dan frustrasi dengan cara yang sehat sangat penting dalam pernikahan. Hal ini dapat ditunjang dengan kemampuan komunikasi. Paling tidak, 80% dalam sebuah hubungan adalah komunikasi.

Mencapai Kemandirian Finansial

Mencapai kemandirian finansial dalam pernikahan sering disalahartikan sebagai memiliki kekayaan atau penghasilan yang tinggi. Meskipun memiliki penghasilan yang stabil dan cukup merupakan faktor penting, kemandirian finansial lebih dari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun