Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sederhana Ala Gus Dur: Bukan Hanya Soal Hemat, Tapi Juga Cerdas dan Berani

15 Oktober 2023   13:49 Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:52 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Wiji Nurasih, moderator cangkrukan. Ia mengutip wawancara Gus Dur bersama Andy F. Noya dalam acara Kick Andy, di mana Gus Dur diturunkan dari jabatan presiden secara tidak sah. 

Gus Dur pada saat itu memiliki kemampuan untuk menggerakkan massa ke Jakarta untuk mempertahankan posisinya. Namun, Gus Dur memilih untuk tidak melakukannya.

Menurut Wiji, ini adalah contoh cara berpikir yang sederhana sekaligus cerdas, serta mengedepankan kepentingan bersama agar tidak terjadi pertumpahan darah.

Dalam puisi Sapardi yang disinggung di muka tulisan, "Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana," kata "sederhana" memiliki makna yang mendalam. Seperti yang disebutkan oleh Jokpin, sederhana seringkali tidaklah sederhana. 

Pertanyaannya adalah, bagaimana hal ini berkaitan dengan Gus Dur?

Gus Dur mungkin bukan seorang pujangga, bukan penulis puisi, atau tidak menulis syair. Namun, dalam laku hidupnya, dalam cara berfikirnya, dan dalam cara dia menyikapi banyak hal, Gus Dur menunjukkan ciri-ciri seorang pujangga. 


Dalam buku Ajaran-ajaran Gus Dur, merupakan syarah yang menjelaskan nilai-nilai utama yang dianut oleh Gus Dur, terdapat tiga aspek utama yang berkaitan dengan kesederhanaan.

Pertama, yang paling menonjol adalah pandangan Gus Dur yang menekankan pentingnya melihat segala sesuatu dari segi substansi, tanpa berbelit-belit dan tidak ada gimmik. 

Makanya, kita kemudian sering mendengar adegium yang cukup terkenal, "gitu aja kok repot."

Kedua, kesederhanaan bagi Gus Dur adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencapai zuhud, yaitu sikap merasa cukup dengan apa yang dimiliki.

Ini terbukti ketika, menjelang akhir hayatnya, Gus Dur bahkan harus meminjam uang sebesar lima juta kepada anaknya, Alissa Wahid, meskipun Gus Dur adalah seorang mantan presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun