Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Perempuan dalam Bayang-Bayang Sejarah: Kekerasan dan Eksploitasi yang Terlupakan

1 Agustus 2023   22:25 Diperbarui: 1 Agustus 2023   22:32 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Gedung Kipers, Inting menangis terus menerus dan akhirnya jatuh sakit karena diperkosa secara brutal oleh tentara.  

Ada pernyataan kontroversial Menteri Sosial Inten Soewono (1997). Keberadaan mantan jugun ianfu tidak usah diperbincangkan lagi karena sebagai bangsa Timur tidaklah pantas untuk membuka aib masa lalu.

Lantas, Inten Soewono menerima dana "kompensasi" dari AWF (Asian Women Fund) sebesar 377 juta yen, namun penggunaan dana tersebut tidak dilakukan secara transparan dan pertanggungjawabannya tidak jelas.

Pada tahun 1998, pemerintah berdalih bahwa dana tersebut digunakan untuk membangun panti jompo yang akan menampung penyintas jugun ianfu. 

Namun, hingga saat ini, panti jompo yang telah didirikan dan siapa saja penghuninya masih tidak jelas.

Lalu, pada tahun 2001, di Den Haag, pengadilan internasional kembali digelar dan memutuskan Kaisar Hirohito sebagai penjahat perang karena menjadikan 200.000 perempuan di Asia sebagai budak seks. 

Dokumentasi Diskusi Ke-60 Klub Buku Main-Main
Dokumentasi Diskusi Ke-60 Klub Buku Main-Main

***
Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun