Dalam konteks sekarang, hidup dengan jihad tidak harus berperang seperti Teuku Umar dahulu. Membuang sampah pada tempatnya, membaca buku, dan hidup selaras dengan Alam merupakan salah satu bentuk jihad.
BUKU FILOSOFI TERAS adalah salah satu buku bertema self-help dari sudut pandang Filsafat. Ini sangat berbeda dengan kebanyakan tulisan self-help lain yang menjanjikan kekayaan, kesuksesan, popularitas, hingga jodoh.
Dalam filosofi teras, kebahagiaan bukanlah tujuan utama, melainkan hanya "efek samping" ketika seseorang memaknai hidupnya sendiri dan mencapai makna tersebut (page 244).
Sama seperti Henry Manampiring, yang membuat dia bahagia menurut interpretasi saya, bukan hanya buku masterpiece ini yang sudah masuk ke cetakan ke-50, tetapi Filosofi Teras juga menjadi Book of The Year di Pameran Buku Internasional Indonesia pada 2019.
Henry Manampiring bisa merasakan kebahagiaan sebagai "efek samping" dari mempelajari dan mempraktikkan Stoisisme dalam hidupnya (page 245).
Dari situ, ia menjadi lebih sabar, lebih tenang, dan lebih positif, bahkan ia berhasil terbebas dari major depressive disorder yang pernah ia derita.
Bagi Henry Manampiring sendiri, Filosofi Teras dianalogikan seperti Operating System (OS) pada smartphone berbasis Android atau iOS pada iPhone. OS pada smartphone memastikan bahwa penggunaan sehari-hari dan aplikasi-aplikasi berjalan lancar.
Bahkan aplikasi tercanggih dan terhebat akan mengalami hambatan jika tidak didukung oleh OS yang baik.
Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti pergi kuliah, bekerja, menjalin hubungan dengan orang tua, pacaran, dan sebagainya. "Aplikasi-aplikasi" tersebut membutuhkan OS yang baik untuk berfungsi secara optimal, dan filsafat Stoa adalah OS yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut.
***