Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Redaktur di Gusdurian.net dan CMO di Tamasya Buku. Penulis feature dan jurnalisme narasi di berbagai media.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berhenti Merokok: Pengalaman Pribadi dan Manfaat Terapi SEFT dalam Mengatasi Kecanduan Nikotin

7 Juni 2023   13:34 Diperbarui: 7 Juni 2023   13:37 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dugaan bahwa rekomendasi untuk menurunkan konsumsi rokok bertujuan untuk mempromosikan penjualan obat berhenti merokok sebagai agenda politik tersendiri dari industri farmasi sering kali dikaitkan dengan teori konspirasi. Hingga saat ini, tidak ada bukti yang kuat atau data yang mendukung klaim tersebut. 

Di Indonesia, industri farmasi dan industri tembakau adalah dua sektor yang berbeda dengan kepentingan dan regulasi yang berbeda pula. Klaim tentang adanya agenda politik tertentu dari industri farmasi untuk mempromosikan obat berhenti merokok di Indonesia masih perlu didukung dengan bukti konkret dan penelitian yang cermat.  

Anda benar bahwa berdebat dengan perokok tentang manfaat berhenti merokok bisa menjadi tantangan, terutama jika kita sendiri, seperti saya, pernah menjadi perokok. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan kemampuan untuk berhenti merokok jika ada niat dan tekad yang kuat.

Berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Setiap orang memiliki cara dan metode yang berbeda untuk menghentikan kebiasaan merokok mereka.

Tangkapan layar video viral penghancuran rokok elektrik atau vape di sekolah. Foto: Instagram @memomedsos 
Tangkapan layar video viral penghancuran rokok elektrik atau vape di sekolah. Foto: Instagram @memomedsos 

ROKOK ELEKTRIK telah menjadi tren yang semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun telah ada sejak 1,5 dekade lalu, popularitas rokok elektrik semakin meningkat seiring dengan keberagaman varian yang tersedia, baik berbasis liquid maupun tembakau yang dipanaskan.

Rokok elektrik, atau yang lebih dikenal sebagai vape, sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok tembakau konvensional. Namun, artikel dari Hello Sehat menekankan bahwa bahaya vape sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rokok tembakau. 

Artikel tersebut juga mencantumkan beberapa jenis rokok elektrik, termasuk rokok vape berbentuk pen, portable, dan desktop.

Vape mengandung berbagai zat kimia beracun seperti nikotin, propilen glikol atau gliserin, karsinogen, acetaldehyde, formaldehyde, dan bahkan logam berat seperti nikel dan timah. Penggunaan vape juga mengakibatkan risiko adiksi nikotin, yang dapat memengaruhi perkembangan otak remaja secara negatif dan berdampak buruk bagi kesehatan wanita hamil. 

Meskipun vape tidak menghasilkan asap tembakau, mereka menghasilkan uap yang mengandung nikotin dan zat kimia berbahaya lainnya yang dapat mencemari udara dan mengganggu kesehatan pengguna serta orang di sekitarnya. 

Selain itu, vape juga berpotensi meledak, dengan beberapa ledakan yang parah dilaporkan terjadi. Faktor-faktor seperti penggunaan yang tidak tepat, pemakaian yang terlalu sering, dan kegagalan produksi vape dapat menyebabkan meledaknya baterai rokok elektrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun