Mohon tunggu...
I MadeSuardika
I MadeSuardika Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri di Hari Kajeng Kliwon

25 Januari 2022   20:11 Diperbarui: 25 Januari 2022   20:14 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Pikirku, mungkin itu Tu Aji Mangku". Tak berselang lama Tu Aji membukakan pintu pagar rumahnya.

"Braaaak...!" suara pintu pagar.

Hatiku terkesima. Sungguh baru kali ini aku mengenali wajah Tu Aji Mangku. Dikatakan, beliau balian yang cukup mumpuni di desa Wukirsari, begitu cerita orang. Dengan mengenakan kain sarung putih serta kaos, jenggotnya  terurai panjang memutih.Terkesan aura wajahnya tampak berwibawa, sambil mengunyah sirih. Tu Aji Mangku menyapa kakek.

"Oh, Bapa Pageh, Aku kira siapa, memanggil-manggilku. Silahkan masuk,Bapa. Ada apa gerangan. Malam-malam gini Bapa?" tanya Tu Aji dengan suara pelan dan meyakinkan.

Kakek dan Akupun memasuki jero(rumah) Tu Aji Mangku. Di beranda sebuah Gedong Gunungrata Kakek dan Aku disambutnya. Setelah dipersilahkan duduk. Kakekpun mengutarakan maksud kedatangannya.

"Begini Tu Aji...!"  kakek memulai pembicaraannya.

"Saya mengganggu Tu Aji. Sudi kiranya Tu Aji, malam ini bersedia datang ke pondokku".Cucuku sedang sakit. Sejak tiga hari kemaren panas badannya gak mau turun,Tu Aji!" kakek menceritakan keadaan cucunya.

"Sudah diperiksakan ke Dokter Bapane?" Tu Aji Mangku pun balik nanya kakek.

"Su..sudah...Tu Aji! Setelah dicek, Dokter bilang, cuma demam. Dan dikasi obat penurun panas". Namun panas badannya tetap gak mau turun juga. Saya jadi bingung Tu Aji!" Begitu kakek meyakinkan, sembari membetulkan sikap duduknya.

Tu Aji Mangku memandangi wajah kakek dengan fokus.Tu Aji diam sejenak.  Beliau mikir-mikir sebentar, dan menenangkan hatinya.

"Ya, Bapa, Aku bersedia berangkat ke rumah Bapa malam ini juga!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun