Bersuci menggunakan Zat yang kering (Dry Clean)
Pendahuluan
Ilmu fiqih adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan manusia terutama umat Islam. Fiqih termasuk ilmu yang muncul pada masa awal berkembang agama ini. Secara esensial, fiqih sudah ada pada masa Nabi Shalallahu alaihi wasallam walaupun belum menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Karena banyak persoalan agama yang terjadi langsung ditanyakan kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam, maka seketika itu solusi permasalahan bisa langsung teratasi, dengan bersumber pada al-Qur'an dan sunnah.
Sepeninggal Nabi shalallahu alaihi wasallam. Ilmu fiqih ini mulai berkembang  permasalahan demi permasalahan yang muncul dari zaman ke zaman. Dan tidak semua permasalahan terjawab di dalam nash, namun membutuhkan sebuah hukum melalui jalan istimbat. Salah satu nya polemik baru yang membuat banyak pertanyaan kaum muslimin tentang membersihkan pakaian dengan selain air. Jika pengecualiannya dengan menggunakan debu atau batu yang telah diajarkan Nabi shalallahu alaihi wasalam, sudah banyak ulama yang memaparkan secara jelas. Namun, yang dimaksud selain air yaitu menggunakan uap atau biasa disebut (dry clean).
Awal mula dry clean dikenal dari fakta bahwa sifat kain itu beragam tergantung pada bahan yang dipergunakan. Sebagai contoh, katun dan wool adalah jenis bahan yang sangat mudah mengkerut. Istilah tekstilnya shrinkage-nya tinggi. Jika pakaian ini dicuci dengan air, atau seperti pada umumnya dapat menyebabkan mengecil ukurannya. Lalu bagaimana hukumnya membersihkan najis dengan uap tersebut?
Dari sini penulis tertarik untuk mengkaji. Semoga hadirnya makalah ini bisa bermanfaat dalam memahami hukum baru yang ada.
- Definisi
Pengertian Dry clean
Secara harfiah dry clean diartikan cuci kering.[1]Â
Proses membersihkan pakaian tanpa menggunakan air. Bukan berarti teknik ini benar-benar mencuci dalam keadaan kering. Namun pada proses mencuci pakaian tanpa menggunakan air melainkan menggunakan cairan kimia tertentu. Teknik ini sebenarnya sangat mirip dengan mencuci biasanya. Hanya saja, dry clean menggunakan pelarut cair bukan air dan detergen. Sebagian besar teknik pencucian ini dilakukan dengan pelarut perchloroethylene (pelarut minyak bumi). Pelarut ini mengandung sedikit air atau bahkan tidak sama sakali, dari sinilah dinamakan dry clean.
Biasanya pihak pabrik melabeli kain buatan mereka dengan instruksi pencucian serta pengeringan dengan menggunakan dry clean. Jika hal ini terjadi, berikut tata cara pencucian menggunakan dry clean: Pertama, hendaknya sudah memiliki perlengkapan dry clean meliputi satu botol penghilang noda, lembaran kain cuci kering dan sebuah tas cuci kering. Kedua, gunakan penghilang noda untuk membersihkan nodanya. Ketiga, letakan pakaiannya di dalam tas cuci kering. Keempat, letakkan pakaian tadi didalam mesin pengering, lalu gantungkan.[2]
- Pengertian thaharah