JK mempunyai peran penting dan strategis. JK merupakan tokoh Indonesia Timur, dekat dengan kelompok Islam, dan JK mampu merangkul semua elit politik.
Apakah buzzer sekelas dan sesenior Anda tidak bisa membaca peta politik “anak-anak TK” semacam ini?
Artinya apa? Jangan sampai pernyataan-pernyataan Anda, justru akan merugikan Jokowi di 2019 nanti. Anda seperti mengajak Jokowi menelan pil pahit. Lalu, sebenarnya Anda di pihak siapa? Sebagai buzzer, kok, tiba-tiba Anda menjadi buzzer radikal semacam itu?
Kok, bisa melakukan blunder memalukan seperti itu? Jangan sampai Anda mendapatkan julukan “Sang Buzzer Blunder”. Kasihan anak-istri Anda, nanti tidak bisa makan. Sini, Om, kita seruput lagi kopinya. Kurang manis?.
Lalu, apakah ini bukan tentang Ahok yang kalah dan Anies yang menang? Duh, Om Denny Siregar. Alasan Anda itu seperti orang yang ngaku tidak makan, padahal mulutnya blepotan. Apakah kalau Ahok menang, misalnya, adalah representasi dari kemenangan demokrasi Indonesia?
Kemenangan demokrasi melalui pasukan robot di media sosial yang begitu kejam dan sadis membunuh karakter seseorang?
Kemenangan demokrasi melalui pembagian sembako secara massif ketika Pilkada?
Kemenangan demokrasi melalui kata-kata kotor dan kasar yang keluar dari mulut seorang pemimpin atas nama (katanya) kebenaran?
Kemenangan demokrasi dengan cara menegasikan kelompok lain tidak toleran dengan cara-cara intoleran?
Lalu, kalau ternyata Ahok menang, dan JK mengatakan, bahwa itu adalah isyarat dari kekalahan islam garis keras, apakah Anda akan memujinya?
Ternyata, kopi (pahit) yang selama ini Anda bangga-banggakan tak juga bisa membelalakkan mata Anda untuk menangkap sebuah fenomena super sederhana.