Saat mengerjakan soal, pak Abidin meminta kepada semua anak-anak agar tidak menyontek. Karena menyontek itu perilaku yang tidak baik. Mengerjakan sendiri itu karakter anak yang baik. Menunjukkan bahwa ia anak yang percaya diri dan tanggung jawab.
Arahan dari pak Abidin pun direspon baik oleh anak-anak. Mereka mengerjakan soal tanpa harus menyontek. Setiap anak masih fokus dan sibuk dengan Gadget saat mengerjakan soal ujian.Â
Setengah perjalanan lagi waktu yang harus ditempuh anak-anak untuk menyelesaikan 45 soal. Gelagat tak baik mulai nampak. Terlihat ada anak yang tolah-toleh (menoleh ke samping kiri dan kanan), ada yang memiringkan badannya, ada yang mengayunkan tangannya, ada yang batuk-batuk. Apa yang dilakukan anak-anak adalah sebuah modus mencari contekan. Pak Abidin sudah hafal dengan gaya anak-anak seperti itu.
"Anak-anak sudah selesai" tanya pak Abidin untuk menetralisir gaya anak-anak yang muncul secara mendadak.
"Belum pak..!" Jawab anak-anak serentak.
Mendengar jawaban itu, pak Abidin meminta agar tetap mengerjakan dengan tenang dan tidak terburu-buru. Kalaupun sudah selesai, mohon anak-anak memeriksanya kembali. Waktu masih lama. Pak Abidin meminta anak-anak untuk memanfaatkannya dengan baik.
"Pak! Saya sudah selesai, boleh keluar tidak". Kata Rossi anak kelas 7A.
"Kok cepat mas selesainya, ini kan masih lumayan lama waktunya. Uda di Chek lagi belum, pastikan semua sudah dikerjakan dan tidak asal menjawab". Jawab pak Abidin sambil memastikan lagi ke Rosi agar tidak keluar dulu.
"Insyaallah sudah terjawab semua soalnya dan jawabannya juga tidak asal-asalan, pak!.Â
Mendengar ucapan yang dilontarkan Rosi, pak Abidin akhirnya membolehkan Rosi keluar ruangan. Alasan sederhananya agar Rosi tidak menggangu, dan membuat onar di kelas saat temannya masih mengerjakan soal ujian.
Tak lama, selang beberapa menit, Wulan, kelas 8A, izin keluar juga. Ia sudah menyelesaikan soal dan sudah submit serta log out.