Jujur, Alan sama sekali tidak melihat perempuan muda ini saat masuk. Karena perhatiannya tertuju pada setiap DM yang masuk. Selaksah pikiran berkecamuk dalam otaknya.
Sekarang Alan malah tercekat. Kaget. Seraut wajah Indo kebule-bulean tersenyum manis (dimanis-maniskan), sedikit centil.
"Hai, mas..." Begitu sosok yang pernah mengisi hari-harinya itu suka menyebut dirinya.
" Karen..?"
" Iya, itu iphone saya mas. Kamu masih kayak yang dulu ya," Ungkap Karen sambil melihat-lihat menu makanan.
" Yakin cuma minta Paket Burger? Gak mau dua juta-nya?" Lanjutnya.
Ih... Kalau mau kasih ya kasih aja dua juta ya, ngapain mesti bargaining lagi! Rutuk Alan dalam hati. Hanya dalam hati. Takut Karen mendengar, gengsi dong!
" Awalnya sih cuma paket burger, tapi kalau kamu ikhlas, dikasih juga nggak papa!" Akhirnya terlontar juga kalimat itu setelah Alan mengumpulkan segenap keberanian.
Tadi sempat terlintas di otaknya, bahwa duit emang ada anaknya, duit beranak. Atau ada bunganya, namanya duit berbunga, kalau kita simpan di bank.
Tapi duit kan tidak ada teman, saudara, bapak, ibu, atau mantan.
Iya, apalagi mantan! Mana kenal...