Sambil nyuapin cowok mungil bu Gaby bebeapa kali mengucap sepatah dua patah kata. Intinya gak dingin kayak tadi.
" Saya udah puluhan tahun lalu bu."
" Ah, kita seumurah ngapain juga panggil ibu..ayo nak, mam ditemani om tuh..nih.." Cowok kecil itu membuka mulut sambil mata lucunya memandangi Alan. Lahap sekali makannya. Badannya berisi, bocah gagah. Alan menatap berbinar wajah polos situ. Yang diliatin seolah tau, mulutnya yang penuh nasi seolah tersenyum menyambut tatapan mata Alan.
" Adik manis siapa namanya? " Alan mengulurkan tangan.
" Raffael, Om...tuh ada om-nya, salamin gih? " Bocah tiu mengulurkan tangan mungilnya.
Alan berangsur menuju tas punggungnya, mengambil sesuatu...
" Nih om punya sesuatu buat Raffael.."
" Duhh...ngerepotin, hayo Raffa bilang apa ke Om, maka...makasihhh om.."
" Makacih Om.." Raffael tersnyum, giginya yang depan ompong menambah imut tampangnya.
" Umur berapa, bu?"
" Tiga tahun lebih dikit Om. Eh, kayaknya kita seumuran deh, jangan panggil bu dong. Jadi ngerasa tua nih..heheheh, " Kini kesan judes yang tadi dirasakan Alan udah hilang sama sekali.